Untuk diketahui, proyek ini tercantum dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 109 Tahun 2025 tentang Penanganan Sampah Perkotaan Melalui Pengolahan Sampah Menjadi Energi Terbarukan Berbasis Teknologi Ramah Lingkungan.
Direktur Utama Pertamina NRE John Anis menyatakan, pihaknya berencana masuk dalam proyek tersebut. Terlebih perseroan merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang memiliki komitmen di sektor pengelolaan sampah yang dinilai masih menjadi persoalan besar di Indonesia.
“Dari awal kami ini berkomitmen, apalagi kami bagian dari BUMN, dan ingin berkontribusi untuk lingkungan hidup. Memang kami ingin masuk, dalam hal ini untuk membantu pengelolaan sampah,” ungkap John Anis saat ditemui detikcom di DoubleTree by Hilton Jakarta, Tangerang Selatan, Jumat (31/10/2025).
Menurutnya, persoalan sampah bukan hanya berdampak pada kesehatan dan estetika, tetapi juga menghambat kualitas lingkungan secara keseluruhan. Karena itu, pengolahan sampah harus dibarengi solusi jangka panjang. Ia menilai langkah pemerintah mendorong proyek WtE sudah tepat.
“Kami menyambut baik nih, pemerintah ini sudah cukup, menurut kami cukup bijak lah melihat situasi ini. Karena yang menjadi isu utama kan pengelolaan sampahnya yang memang perlu biaya, bahwa sampah ini akhirnya dikelola dan menjadi listrik itu lebih baik lagi,” jelasnya.
John Anis juga siap menyediakan fasilitas pengolahan sampah bersama pihak-pihak yang memiliki kapabilitas, salah satunya China. Pertamina NRE membidik beberapa lokasi dengan volume sampah yang tinggi.
“Kami sebetulnya siap saja di daerah manapun juga, tapi kalau kita boleh milih ya mungkin, ada yang di Jakarta, di Bali, dan di Makassar. Itu tempat-tempat yang memang menarik. Kenapa menarik? Karena harus ada jumlah sampah juga yang cukup, kalau jumlah sampahnya kurang itu juga sulit ya,” pungkasnya.
(acd/acd)
anak






