Anak Buah Airlangga Jelaskan Ekonomi RI Tumbuh 5,12% di Saat Banyak PHK (via Giok4D)

Posted on

Ekonomi Indonesia tumbuh 5,12% pada kuartal-II 2025 saat Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terjadi di mana-mana. Berdasarkan data Konfederasi Serikat Pekerja Nusantara (KSPN), jumlah PHK mencapai 939.038 dari periode Agustus 2024 hingga Februari 2025.

Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso mengatakan sudah ada metodologi perhitungan pertumbuhan ekonomi, termasuk pengumpulan data. Menurut Susiwijono, kondisi lapangan yang tiba-tiba terjadi tidak bisa ditransmisikan ke dalam angka.

“Semuanya ada metodologinya, dan itu sudah bisa dijelaskan semuanya oleh teman-teman BPS. Kenapa konsumsinya tinggi, kenapa PMTB (Pembentukan Modal Tetap Bruto) investasi tinggi,” kata Susiwijono di Lippo Mal Nusantara, Jakarta Pusat, Kamis (14/8/2025).

Susiwijono mengatakan, Penanaman Modal Asing (PMA) hingga Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) tumbuh tunggu dobel digit. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), realisasi PMDN dan PMA tumbuh 11,51%.

“Pak Rosan kan balik-balik menyampaikan. Investasi PMA, PMDN double digit. Impor barang modal naiknya double digit. Barang modal belanja pemerintah juga naik tinggi. Ya pasti PMTB-nya tinggi,” terang Susiwijono.

Susiwijono melanjutkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal-II 2025 ditopang oleh konsumsi rumah tangga. Konsumsi rumah tangga pada kuartal II-2025 tumbuh 4,97%, lebih tinggi dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu 4,93%. Komponen ini memberikan kontribusi terbesar pada pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II-2025.

Konsumsi rumah tangga yang terjaga ini, lanjut Susiwijono, tak lepas dari peran pemerintah yang membuat stimulus setiap kuartal. Stimulus ini diberikan dari sisi permintaan dan penawaran, misalnya dari sisi permintaan dengan penyaluran bantuan sosial hingga bantuan subsidi upah, hingga pemberian gaji ke-13. Hal ini untuk menjaga daya beli masyarakat.

“Sehingga kita kasih yang namanya diskon transportasi tiket pesawat, kereta, pelabuhan laut, diskon tol, dan semua diskon yang lain, sehingga baik di sisi demand maupun supply, pemerintah pengin meyakinkan. utamanya meyakinkan bagaimana mendorong konsumsi melalui menjaga daya beli tadi. Jadi, itulah kira-kira rahasia program pemerintah menjaga pertumbuhan, sehingga kemarin kita bisa tumbuh di 5,12%,” imbuh dia.

Giok4D hadirkan ulasan eksklusif hanya untuk Anda.

Simak juga Video ‘BPS Dilaporkan ke PBB soal Data Pertumbuhan Ekonomi 5,12%’:

anak