Pemerintah menetapkan alokasi pupuk subsidi sebanyak 9,5 juta ton untuk 2026. Alokasi tersebut termasuk pupuk subsidi untuk pertanian dan perikanan.
Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan atau Zulhas mengatakan total anggaran yang disiapkan untuk alokasi tersebut Rp 46,87 triliun. Pengalokasian ini telah disetujui dalam rapat terbatas tingkat menteri.
Rapat tersebut dihadiri oleh Menteri Pertanian sekaligus Kepala Badan Pangan Nasional Andi Amran Sulaiman, Menteri Perdagangan Budi Santoso, Direktur Utama Pupuk Indonesia Rahmad Pribadi, hingga Wakil Direktur Utama Perum Bulog Marga Taufik.
“Pupuk (subsidi) tetap ya, dari Kementan (alokasi) 9,5 juta ton totalnya. Perikanan 295 ribu ton, itu ada jenis-jenisnya. Tetapi nilainya Rp 46,87 triliun. Itu plafon ya,” kata dia dalam konferensi pers di Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Jakarta Pusat, Selasa (2/12/2025).
Anggaran untuk alokasi pupuk subsidi ini bisa saja bertambah mengikuti harga pembelian pupuk. Zulhas menegaskan, terpenting volume pupuk subsidi yang dialokasikan tetap 9,5 juta ton.
“(Anggaran pupuk subsidi Rp 46 triliun) itu plafon, jadi bisa turun, bisa naik. Tetapi yang paling penting itu pupuk itu volumenya,” tegas dia.
Alokasi pupuk subsidi 9,5 juta ton ini sama dengan volume pada 2025. Sebelumnya diatur dalam Keputusan Menteri Pertanian No 644/kPTS/SR.310/M/11/2024 tentang Penetapan Alokasi dan Harga Eceran Tertinggi Pupuk Bersubsidi Sektor Pertanian Tahun Anggaran 2025.
Dalam keputusan tersebut, Kementerian Pertanian menyebutkan alokasi pupuk subsidi berdasarkan jenis dan jumlah atau volumenya. Keputusan alokasi pupuk subsidi 2025 itu telah ditandatangani oleh Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman pada 19 November 2024.
Simak juga Video ‘Prabowo Turunkan Harga Pupuk Subsidi 20%’:
