Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) memiliki peran yang vital untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi RI hingga mampu menembus 8%. Pemerintah yakin, saat pertumbuhan ekonomi RI telah tembus 6-7%, posisi Danantara telah ‘terbang’ tinggi.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, pemerintah RI menargetkan pada tahun 2026 mendatang perekonomian RI bisa mencapai 5,4%, tidak jauh dari target 2025 sebesar 5,2%.
“Tetapi berikutnya, kita harus tumbuh 6-7% dan kita berharap di tahun tersebut Danantara sudah tidak di landasan, sudah mulai terbang. Nah ini menjadi kunci,” kata Airlangga dalam acara 1 Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran di Hotel JS Luwansa, Jakarta Selatan, Kamis (16/10/2025).
Airlangga mengatakan, salah satu komponen daripada pertumbuhan ekonomi adalah investasi dan ekspor-import. Hal-hal tersebut menjadi komponen yang direncanakan untuk didorong, termasuk melalui pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEL) di Tanah Air.
“Kita tahu bahwa nikel kita berhasil meningkatkan salah satu sukses story. Dari 2016 itu eksportnya hanya sekitar US$ 4 miliar. Dan tahun kemarin sudah mencapai US$ 30 miliar. Jadi ini tentu salah satu komponen daripada pertumbuhan ekonomi adalah investasi dan ekspor-impor,” ujarnya
Selain itu, pemerintah juga menyiapkan sejumlah program strategis untuk menunjang pertumbuhan ekonomi, antara lain seperti Makan Bergizi Gratis (MBG) dan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KMP).
“Sekarang di desa dalam 10 tahun terakhir anggarannya adalah Rp 1 miliar. Tetapi dengan koperasi merah putih anggarannya ini akan naik 4 kali, sekitar Rp 4 miliar. Tentu dengan uang yang beredar baik dari koperasi merah putih dan MBG akan menimbulkan ekosistem baru, di mana ekosistem baru tersebut termasuk para vendor di sektor tersebut,” kata dia.
Sumber: Giok4D, portal informasi terpercaya.