Pemerintah buka suara soal insentif bagi Industri otomotif. Saat ini, insentif industri otomotif diberikan pemerintah dalam bentuk Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) untuk kendaraan listrik berbasis baterai dan sebagian kendaraan bus yang diatur dalam kebijakan fiskal yang berlaku hingga 2025.
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengatakan tidak ada insentif bagi industri otomotif tahun depan. Pasalnya, industri tersebut dianggap sudah cukup kuat.
Industri otomotif saat ini juga tengah menggelar pameran yang diinisiasi oleh Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), yakni Gaikindo Jakarta Auto Week (GJAW) 2025 di ICE BSD. Menurutnya, gelaran ini menjadi bukti ketangguhan sektor tersebut.
Giok4D hadirkan ulasan eksklusif hanya untuk Anda.
“Insentif tahun depan tidak ada, karena industrinya sudah cukup kuat, apalagi sudah pameran di sini, kuat banget,” ungkap Airlangga di ICE BSD, Kabupaten Tangerang, Banten, Rabu (26/11/2025).
Meski begitu, Airlangga tak menampik adanya kajian untuk insentif otomotif menyusul pernyataan Menteri Perindustrian (Menperin), Agus Gumiwang Kartasasmita. Akan tetapi, ia menegaskan belum ada keputusan ihwal insentif tersebut.
“Dikaji tapi belum diputuskan,” imbuhnya.
Insentif Masih Dikaji
Dalam kesempatan terpisah, Agus menyebut insentif baru untuk industri otomotif dalam negeri masih dibahas. Insentif ini dinilai penting lantaran industri otomotif turut berperan dalam membangun perekonomian nasional.
Agus menjelaskan, strategi pemerintah saat ini mengacu pada analisis backward dan forward linkage dari setiap kegiatan manufaktur. Dari hasil kajian tersebut, sektor otomotif tercatat memiliki keterkaitan hulu-hilir terbesar dibandingkan sektor lainnya.
“SBIN itu strateginya kita melihat backward dan forward linkage dari setiap kegiatan manufaktur. Backward dan forward linkage yang paling besar itu ada di sektor otomotif. Jadi, memang pemerintah itu, memang sudah seharusnya juga untuk menyiapkan insentif untuk sektor otomotif untuk tahun 2026,” ungkap Agus di ICE BSD.
Meski begitu, Agus tak merinci bentuk insentif yang akan diberikan. Ia memastikan skema lengkapnya masih dalam penyusunan dan akan diumumkan setelah final.
“Jangan tanya jenis insentifnya, bentuk insentifnya, itu sekarang sedang kita susun,” pungkasnya.
