AHY soal Proyek Tanggul Laut Raksasa: Tak Bisa Buru-buru!

Posted on

Tanggul laut raksasa atau Giant Sea Wall (GSW) akan dibangun di sepanjang pantai utara Pulau Jawa (Pantura). Tanggul ini direncanakan membentang mulai dari Provinsi Banten hingga provinsi Jawa Timur.

Menko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengatakan, saat ini pemerintah tengah mengembangkan berbagai konsep GSW. Tak hanya fokus di Jakarta, proyek tersebut akan menyasar seluruh daerah Pantura terutama di lokasi-lokasi rentan.

“Kita tidak hanya memotret Jakarta, tetapi juga seluruh Jawa. Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur. Dan memang ada sejumlah lokasi yang memang sangat rentan. Tentu misalnya Semarang Demak untuk Jawa Tengah, ini juga perlu perhatian dan penguatan yang segera,” ujar AHY saat ditemui di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Kamis (18/9/2025).

Namun pemerintah tidak mau terburu-buru mengeksekusi proyek GSW sebab perlu diskusi mendalam untuk mematangkan konsep. Hal itu dilakukan demi menghindari persoalan yang mungkin muncul di kemudian hari.

“Nah ini semua tentu tidak bisa terburu-buru. Kita perlu waktu, perlu tahap, proses untuk membicarakan dari tahapan satu ke berikutnya. Mematangkan konsep karena ini sebuah proyek yang besar. Jadi tidak boleh, kita ingin progresif tetapi tidak boleh gerasa-gerusu, kemudian akhirnya malah justru menimbulkan masalah-masalah di kemudian hari,” tutur AHY.

Proyek GSW juga direncanakan tidak hanya berbentuk beton. Dalam hal ini pemerintah akan mengembangkan berbagai konsep, termasuk perlindungan daerah pesisir dengan menggunakan instrumen alam seperti mangrove atau bakau.

“Jadi saat ini kami sedang hitung semuanya sebaik mungkin. Kebutuhannya esensial, pendekatannya tidak hanya serba beton. Artinya tidak semua kemudian dibayangkan dari ujung ke ujung itu beton di laut. Tidak, tapi ada yang di tanggul pantai, onshore, atau offshore, memang kalau diperlukan sekali sudah ada di laut. Tapi juga ada kombinasi dengan nature-based solution,” bebernya.

AHY menambahkan, dirinya sudah melakukan rapat terbatas dengan Presiden Prabowo Subianto membahas soal investor potensial untuk GSW. Menurutnya AHY, proyek itu menjadi perhatian banyak negara, termasuk China hingga negara kawasan Eropa dan Timur Tengah.

“Beliau (Prabowo) memang menyampaikan sejumlah kalangan, dan kami juga tahu persis betapa sebetulnya isu ini juga mendapatkan perhatian sejumlah negara. Para bisa dikatakan potential investor termasuk dari China, termasuk dari negara-negara lain. Tidak hanya di Asia tapi juga di Eropa dan Timur Tengah,” tutupnya. .

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *