Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Anindya Bakrie merespons tentang usulan penghentian sementara atau moratorium ketimbang mencabut izin usaha pertambangan (IUP) di Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat Daya. Menurutnya, yang terpenting jangan sampai tambang hanya dimanfaatkan segelintir orang.
Anindya mengatakan terus menjalin koordinasi dengan pemerintah sembari juga bekerja sama dengan para pengusaha tambang untuk melakukan penataan dari manajemen pertambangan di Indonesia.
“Paling penting adalah setiap pertambangan itu dilakukan dengan baik dari sisi AMDAL, lalu juga memikirkan lingkungan hidup dengan baik, tapi yang sama pentingnya adalah bagaimana pertambangan itu teratur, jumlahnya pas, dan sampai ke proses pengolahan dan hilirisasi,” kata Anindya, ditemui di Gedung SMESCO, Jakarta, Selasa (10/6/2025).
Selaras dengan hal itu, Anindya menilai, kondisi ini menjadi salah satu momen untuk melakukan perbaikan, khususnya dari sisi pemberian izin tambang. Hal ini khususnya agar memastikan bahwa manfaat tambang ini tersebar merata ke masyarakat.
“Yang penting juga tadi disampaikan oleh Pak Menteri Bahlil bahwa pertambangan ini jangan hanya dikuasai oleh segelintir orang, tapi justru dikuasai oleh masyarakat luas, karena bisa menjadi sumber daripada modal kerja ke depan ini,” ujar Anindya.
Di sisi lain, terkait langkah pencabutan izin tambang ilegal di Raja Ampat ini, Anindya menilai bahwa Kementerian ESDM sendiri juga mesti menjaga keseimbangan dari sisi lingkungan dan pariwisata.
Sebab, sudah semestinya aktivitas pertambangan dilakukan di kawasan yang tepat, termasuk aktivitas smelter.
“Tapi yang paling penting, lebih baik cooling down dulu deh, supaya juga tidak jadi polemik, karena sudah banyak juga berita-berita yang sudah berlebihan. Jadi lebih baik cooling down dulu,” ujar dia.
“Menurut saya tentunya adalah ranah pemerintah dan ranah ESDM, yang paling penting ialah dilihat dulu dengan baik, cooling down dulu, ditata ulang, supaya dari sisi ekonomi telah berjalan, tapi dari sisi pariwisata dan ekonomi tetap menjaga,” sambungnya.