Ada Lagi Ponpes Ambruk di Jawa Timur, Kementerian PU Proses Audit Bangunan

Posted on

Muncul lagi musibah ambruknya bangunan Pondok pesantren (Ponpes) di Tanah Air. Kali ini, peristiwa itu terjadi di Pondok Pesantren Salafiah Syafi’iyah Syekh Abdul Qodir Jaelani, Desa Blimbing, Kecamatan Besuki, Situbondo.

Salah satu bangunan asrama putri di ponpes tersebut ambruk hingga menewaskan 1 orang santriwati dan melukai 11 orang lainnya. Peristiwa itu terjadi pada Rabu (29/10/2025) dini hari.

Merespons hal ini, Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU) Diana Kusumastuti mengatakan, pihaknya terus mempercepat proses audit kualitas bangunan pesantren yang tersebar di Indonesia. Hal ini selaras dengan rencana yang sebelumnya telah dikoordinasikan dengan Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar (Cak Imin).

“Kementerian PU akan melakukan audit dulu terhadap ponpes-ponpes yang saat ini sedang melakukan pembangunan, apalagi juga yang sekarang runtuh dan sebagainya. Sedang kita lakukan audit dan tadi Bu Dirjen Cipta Karya juga menyampaikan, ini teman-teman (pegawai PU) sudah disebarkan semuanya (ke lokasi-lokasi ponpes),” kata Diana, ditemui di Kantor Kementerian PU, Jakarta Selatan, Rabu (29/10/2025).

Diana menjelaskan, para pegawai PU disebar ke ponpes-ponpes untuk melakukan pengecekan konstruksi bangunan. Hal ini juga termasuk dengan identifikasi penyebab dari ambruknya bangunan tersebut.

“Ada 80 pondok pesantren yang dilakukan identifikasi oleh teman-teman dari Cipta Karya. Itu sejauh ini informasi yang saya dapatkan,” ujarnya.

Selain itu, Kementerian PU juga tidak bisa langsung mengambil langkah perbaikan dari ponpes-popes yang ambruk. Pemda terkait bersama aparat setempat terlebih dulu harus melakukan identifikasi, khususnya dalam mengecek apakah ada korban dalam tragedi tersebut.

“Kalau untuk ambruk, langsung kita bangun nggak bisa. Kita kan harus identifikasi dulu ada korbannya apa nggak. Kayak kemarin harus ada korban yang berarti harus ditangani dulu oleh kepolisian. Kalau sudah, baru kita nanti bisa masuk lagi,” terangnya.

Sebagai informasi, Salah satu bangunan asrama putri di ponpes itu ambruk menewaskan seorang santriwati dan melukai 11 orang santriwati lainnya. Kapolres Situbondo AKBP Rezi Dharmawan membenarkan kejadian itu. Dia menyebutkan total ada 12 santriwati yang menjadi korban.

“Betul. Satu orang meninggal, dari total 12 santriwati yang jadi korban dari peristiwa tersebut,” ungkap Rezi kepada wartawan, Rabu (29/10/2025) dikutip dari detikJatim.

Rezi mengaku, saat ini pihak kepolisian telah melakukan olah TKP. Belum bisa dipastikan apa penyebab ambruknya bangunan itu. Pihak kepolisian juga akan berkoordinasi dengan Kementerian Agama.

“Hasil penyelidikan kami masih belum tau penyebabnya, apakah faktor cuaca atau faktor yang lain. Kami juga akan koordinasi dengan pihak kementerian,” pungkas Rezi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *