Terdapat 10 wilayah kerja dalam tahap Plan of Development (PoD) atau rencana pengembangannya tak kunjung digarap alias mangkrak. Hal ini diungkapkan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia.
Satuan Kerja Khusus (SKK) Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi mengungkap sejumlah lokasi wilayah kerja yang mangkrak tersebut, seperti berada di lautan atau offshore di Kalimantan Timur, Kepulauan Riau, selain itu ada juga di lepas pantai. Sayangnya, belum dijabarkan sepenuhnya terkait kesepuluh WK mangkrak tersebut.
“Jadi ada yang di laut, ada yang di lepas pantai, daratan, ada isu komersial, tetapi etisnya kami akan mendorong mereka untuk mawas diri dulu,” kata Deputi Eksplorasi, Pengembangan, dan Manajemen Wilayah Kerja Rikky Rahmat Firdaus, ditemui dalam IPA Convex 2025, di ICE BSD, Tangerang, Rabu (22/5/2025).
SKK Migas akan melakukan berbagai upaya untuk mendorong 10 WK itu untuk digarap kembali. Pihaknya akan berupaya mempertemukan para pemegang WK tersebut dan memetakan masalah dan solusi yang dapat diberikan.
“Kalau masalahnya finansial, ayo kami carikan investor yang bonafit untuk bisa disampaikan. Kendala finansial, kami akan mengadakan apa yang namanya sponsor meeting, ini kami akan duduk antara kontrak-kontrak kerja sama dengan pelaksana wasitnya SKK Migas, jadi kesulitan finansial apa yang bisa dibantu SKK Migas,” terangnya.
Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia meminta izin Presiden Prabowo Subianto untuk mengambil alih wilayah kerja atau blok minyak dan gas (migas) yang mangkrak garapan BUMN. Hal ini dilakukan di tengah upaya pemerintah mendongkrak lifting minyak.
“KKKS yang sudah kita serahkan kewenangannya tapi masih lambat, mohon maaf secara undang-undang lima tahun kita harus tarik kepada negara dan kita tawarkan kepada KKKS lain yang mau mengerjakan. Dan ini tanpa pandang bulu, kalau Bapak (Prabowo) izinkan tidak hanya swasta, BUMN pun kita lakukan Pak,” tegas Bahlil dalam The 49th IPA Convention and Exhibition di ICE BSD, Kabupaten Tangerang, Rabu (21/5/2025).
Bahlil menjelaskan, saat ini ada 10 wilayah kerja yang sudah masuk tahap Plan of Development (PoD) atau rencana pengembangan namun tak kunjung digarap. Padahal 10 wilayah kerja itu memiliki potensi hingga 31.300 barel.
“Saya laporkan bahwa saat ini ada 10 wilayah kerja yang sudah PoD tapi mangkrak, nggak menjalankan. Dengan kapasitas bisa kita tingkatkan produksi 31.300 barel,” tutur Bahlil.
Baca terus informasi terbaru terkait IPA Convex 2025 didtk.id/ipaconvex2025
Simak Video: IPA Convex 2025: Kolaborasi dalam Sektor Minyak dan Gas