Indonesia memiliki lembaga riset baru bernama Prasasti Center for Policy Studies. Think tank ini diharapkan dapat menjadi wadah untuk diskusi dan kolaborasi demi mencapai Indonesia Emas 2045.
Board of Advisors Prasasti, Burhanuddin Abdullah mengatakan kehadiran lebih banyak think tank di Indonesia sangat diperlukan karena saat ini jumlahnya baru ada 37. Hal ini mengindikasikan bahwa tidak banyak orang yang suka berpikir di negeri ini.
“Di AS lebih dari 2.200 think tank, di China lebih dari 1.400 think tank, India 612, bahkan Vietnam yang negaranya lebih kecil dari kita think tank-nya ada 180, kita hanya ada 37. Karena itu maka kemudian sudah cukup lama kita pikirkan Indonesia memerlukan masih banyak think tank baik pada tingkat pusat, daerah, sektoral dan sebagainya,” kata Burhanuddin dalam konferensi pers di Djakarta Theater XXI, Jakarta Pusat, Senin (30/6/2025).
Lembaga riset ini dipastikan bersifat independen yang berbasis data dan interpretasi. Meski ada orang Gerindra yang sangat melekat dengan Presiden Prabowo Subianto, keputusan final dalam Prasasti disebut dilakukan oleh manajemen yang diisi oleh orang-orang profesional.
“Di Prasasti ini nanti independen, kita akan undang semua supaya nanti dirumuskan kesimpulan untuk rekomendasi kebijakan yang paling tepat seperti apa,” ucap Board of Trustees Jimly Asshiddiqie dalam kesempatan yang sama.
Selain Burhanuddin yang pernah menjadi Ketua Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, lembaga riset baru ini turut diisi oleh Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra sekaligus adik Prabowo, Hashim Djojohadikusumo sebagai Board of Advisors.
Ada juga orang-orang profesional di jajaran Board of Experts seperti Chatib Basri yang merupakan anggota Dewan Ekonomi Nasional (DEN) dan pengalamannya menjabat sebagai Menteri Keuangan (Menkeu) era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Di posisi yang sama, ada juga eks Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar.
Susunan Pengurus Prasasti:
1. Board of Advisors
– Burhanuddin Abdullah
– Ellyus Achiruddin
– Gandi Sulistiyanto
– Hashim Djojohadikusumo
– Prijono Sugiarto
2. Board of Trustees
– Fuad Bawazier
– Ilya Avianti
– Jimly Asshiddiqie
– Laode Masihu Kamaluddin
– Ronald Waas
– Soedradjad Djiwandono
3. Board of Experts
– Arcandra Tahar
– Chatib Basri
– Erica Soeroto
– Halim Alamsyah
– Nawal Nely
– Pramudya A Oktavinanda
