Misteri 400 Kg Uranium Iran Usai AS Serang Fasilitas Nuklir

Posted on

Fasilitas nuklir Iran diserang Amerika Serikat (AS) pada akhir pekan. Badan pengawas atom yang didukung PBB langsung meminta akses menuju lokasi untuk menilai kerusakan besar yang sangat signifikan.

Rafael Grossi, kepala Badan Energi Atom Internasional (IAEA) mengatakan, para inspektur IAEA harus bergegas menuju situs nuklir Iran dan memeriksa kembali cadangan bahan nuklir mereka. Hal itu disampaikan dalam pertemuan darurat Dewan Keamanan PBB pada hari Minggu.

Dilansir dari situs PBB (UN News), Selasa (24/6/2025), masih ada kekhawatiran terhadap 400 kilogram uranium yang telah diperkaya hingga 60% oleh Iran.

Padahal, menurut kesepakatan nuklir tahun 2015 dengan komunitas internasional, Iran hanya diizinkan memperkaya uranium hingga di bawah 4 persen.

New York Times melaporkan pemerintah Iran telah memindahkan 400 kilogram uranium itu sebelum serangan AS. Hal itu berdasarkan keterangan dua pejabat Israel yang mengetahui informasi intelijen.

Sebagai informasi, maksud memperkaya uranium adalah diproses untuk meningkatkan kandungan isotop uranium-235 di dalamnya. Semakin tinggi kadar U-235, semakin besar potensinya untuk digunakan dalam reaktor nuklir atau senjata nuklir.

“Kini terlihat kawah di situs Fordow, lokasi utama Iran untuk pengayaan uranium hingga 60%, yang menunjukkan penggunaan senjata penghancur bawah tanah. Ini sesuai dengan pernyataan dari pihak AS,” terang Grossi.

Menurutnya hingga saat ini tidak ada pihak, termasuk IAEA, yang bisa memastikan sejauh mana kerusakan di bawah tanah di Fordow. Grossi menambahkan, dengan mempertimbangkan daya ledak tinggi dalam serangan AS, kemungkinan besar terjadi kerusakan besar pada mesin sentrifugal sensitif yang digunakan untuk memperkaya uranium di Fordow.

Fasilitas Nuklir yang Diserang

Fordow adalah salah satu dari beberapa fasilitas terkait nuklir di Iran yang diketahui rusak akibat serangan AS, termasuk yang berada di Isfahan, Arak, dan Teheran. Meski tingkat radiasi di luar fasilitas-fasilitas tersebut masih normal, tetap ada kekhawatiran besar terhadap reaktor nuklir aktif Iran di Bushehr.

Serangan terhadap Bushehr berisiko memicu pelepasan radiasi besar-besaran di kawasan tersebut. Grossi menyebutnya sebagai risiko nyata.

Sebelas hari setelah Israel meluncurkan serangan udara dan rudal ke situs militer dan nuklir Iran, sekitar 430 orang dilaporkan tewas di Iran, yang sebagian besar adalah warga sipil. Sementara itu, menurut laporan Israel, 25 orang tewas dan lebih dari 1.300 terluka akibat serangan rudal dari Iran.

Dampak Besar Serangan AS

Para ahli keselamatan IAEA telah berulang kali memperingatkan serangan bersenjata terhadap infrastruktur nuklir berisiko merusak sistem pengaman dan dapat menyebabkan pelepasan zat radioaktif atau bahan beracun dalam jumlah berbahaya.

“Serangan bersenjata terhadap fasilitas nuklir tidak boleh dilakukan, karena bisa menimbulkan pelepasan radioaktif dengan konsekuensi serius, baik bagi negara yang diserang maupun negara-negara sekitarnya,” jelas Grossi.

Bahkan fasilitas yang diperkuat pun tidak sepenuhnya kebal terhadap kerusakan struktural jika terkena serangan besar seperti rudal. Konsekuensi yang mungkin terjadi adalah paparan bahan kimia secara lokal dan kontaminasi radioaktif dalam jangkauan luas, tergantung pada jenis fasilitas dan kekuatan sistem pertahanannya.

Pada fasilitas pengayaan atau konversi, bahaya utama berasal dari uranium heksafluorida (UF6). Jika terkena kelembaban akibat serangan, zat radioaktif ini dapat berubah menjadi gas hidrogen fluorida yang sangat beracun dan dapat menyebabkan luka bakar serta kerusakan pernapasan.

Meski risiko radiasi di fasilitas pengayaan umumnya lebih rendah dibanding reaktor, bahaya kimia tetap bisa berdampak serius secara lokal. Sebaliknya, reaktor dan kolam bahan bakar bekas menyimpan produk hasil fisi dalam jumlah besar, seperti iodium-131 dan cesium-137. Jika terjadi kebocoran dan sistem pendingin gagal, bisa terjadi penyebaran radiasi dalam skala besar.

Lihat juga Video ‘Kesalnya Trump ke Israel dan Iran Sampai Sebut F**k’:

misteri

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *