Dana Moneter Internasional (IMF) memperingatkan serangan udara Amerika Serikat ke Iran dapat menimbulkan dampak yang lebih luas, tidak hanya berdampak ke sektor energi saja. Hal ini lantaran seiring meningkatnya ketidakpastian global.
Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva melihat ketegangan antara AS dan Iran semakin membuat ketidakpastian di tengah kondisi global yang sudah tidak pasti.
“Kami melihat ini sebagai sumber ketidakpastian lain dalam lingkungan yang sangat tidak pasti,” kata Georgieva dalam wawancara dengan Bloomberg TV, Senin (28/6/2025).
Menurutnya, dampak terbesar sejauh ini terlihat pada harga energi yang mana IMF juga memantaunya dengan ketat. Namun, Georgieva menilai tidak menutup kemungkinan adanya dampak sekunder dan tersier.
“Misalnya, ada lebih banyak pukulan yang mempengaruhi prospek pertumbuhan ekonomi di negara-negara ekonomi besar, maka dapat memicu revisi turun ke prospek pertumbuhan global,” terang dia.
Harga minyak Brent sempat melonjak sebanyak 5,7 persen menjadi US$ 81,40 per barel di awal perdagangan Asia pada hari Senin, sebelum memangkas sebagian besar kenaikan tersebut dalam perdagangan yang tinggi.
IMF pun telah menurunkan prospek pertumbuhan global untuk tahun ini pada bulan April lalu, dengan memperingatkan bahwa pengaturan ulang perdagangan dunia yang dipimpin AS akan memperlambat laju ekonomi.
Georgieva menyampaikan tren tersebut masih terus berlanjut hingga dua kuartal pertama tahun ini. Meskipun dunia dapat terhindar dari resesi, ada juga ketidakpastian yang lebih tinggi yang cenderung menahan prospek pertumbuhan.
Di sisi lain, dunia tengah bersiap menghadapi respons Iran setelah serangan udara AS yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap fasilitas nuklir negara tersebut. Serangan AS sontak membuat kekhawatiran para pedagang dan pemerintah di seluruh dunia.
Simak juga Video: Kabar Buruk dari Sri Mulyani Tentang Ekonomi Global