Bank Sentral China (PBOC) berencana menerbitkan yuan digital (e-CNY) untuk memperluas pengguna mata uang Negeri Tirai Bambu secara internasional. Hal ini dilakukan menyusul tingginya minat pengguna yuan di skala global.
Mengutip dari Reuters, Gubernur PBOC Pan Gongsheng menyebut, pihaknya akan mendirikan pusat operasi internasional e-CNY di Shanghai. Adapun minat terhadap yuan naik seiring ketegangan di pasar perdagangan internasional akibat tarif Amerika Serikat (AS).
Ketegangan perdagangan ini disebut mendorong investor mencari alternatif investasi dari dolar AS. Selain itu, China juga mempercepat pengembangan sistem keuangan independen yang terlepas dari negara-negara Barat.
Langkah ini dinilai menjadi dorongan bagi penguatan yuan di tengah perubahan pola perdagangan dan geopolitik yang membentuk lanskap ekonomi global yang baru.
“Pengembangan sistem moneter internasional multipolar akan membantu memperkuat kendala kebijakan pada negara-negara mata uang berdaulat, meningkatkan ketahanan sistem, dan lebih menjaga stabilitas keuangan global,” kata Pan dikutip dari Reuters, Jumat (20/6/2025).
Menurut Pan, sistem ini juga mampu mengurangi ketergantungan pada mata uang Paman Sam. Ia juga menilai, beberapa mata uang dunia akan digunakan berdampingan dengan persaingan timbal balik yang lebih seimbang.
Untuk diketahui, tarif tinggi yang ditetapkan AS kepada sejumlah negara menuru kan kepercayaan investor terhadap mata uang hingga aset-aset di AS. Hal ini yang mendorong adanya peralihan investor dari dolar AS ke mata uang Asia dan euro.
Menurunnya daya tarik dolar AS juga terjadi di tengah meningkatnya minat global terhadap mata uang kripto, yang dianggap memiliki harga lebih stabil.
Simak juga Video: Trump Ancam Tarif 150% ke BRICS: Mereka Coba Hancurkan Dolar AS!