Pabrikan senjata Prancis, KNDS, menjalin kerja sama dengan industri dalam negeri Indonesia. KNDS akan melakukan kerja sama produksi dengan PT Pindad hingga PT Dirgantara Indonesia (PTDI).
Kerja sama itu diteken di sela-sela pameran alutsisa Indo Defence Forum & Expo 2025 di JIEXPO Kemayoran, Jakarta Pusat.
Setidaknya ada dua nota Kesepahaman dilakukan dengan PT Pindad dan KNDS, yaitu kerja sama di bidang artileri dan amunisi kaliber besar. Perjanjian ini sudah termasuk pengalihan produksi lokal.
Kemudian, dengan PT Dirgantara, KNDS meneken kerja sama berupa produksi peralatan helikopter Indonesia yang dilengkapi dengan meriam 20mm.
CEO KNDS Prancis Nicolas Chamussy mengatakan hubungan industri pertahanan antara Indonesia dan Prancis semakin erat dengan perjanjian-perjanjian yang diteken ini. Bahkan, booth KNDS sebagai perwakilan industri Prancis sempat dikunjungi Presiden Prabowo Subianto dalam acara Indo Defence.
“Kedekatan itu dapat dilihat dengan kunjungan Presiden Prabowo langsung ke booth KNDS. Tentu ini sebuah hal yang menarik karena menunjukkan eratnya hubungan Indonesia dan Prancis, apalagi hadir pula para pejabat pertahanan dari Prancis dan Indonesia, jadi hubungan ini memang sangat istimewa,” tutur Chamussy dalam keterangannya, Jumat (13/6/2025).
KNDS juga meneken perjanjian kerja sama yang lain, misalnya dengan industri lokal PT SSE dalam rangka pengembangan varian anti-UAV dari P2-TIGER buatan dalam negeri. Serta Balitbang Kementerian Pertahanan untuk mengeksplorasi topik penelitian dan pengembangan mengenai pertahanan darat.
MoU atau nota kesepahaman yang ditandatangani dengan beberapa pihak tersebut juga mencakup kerja sama transfer manufaktur dan teknologi. KNDS berkomitmen untuk menjadi mitra strategis akselerasi kemandirian pertahanan darat Indonesia.
“Itulah mengapa kami berada di sini, di Indonesia, untuk membantu, mendukung, melalui kemitraan untuk mencapai pertahanan terbaik Indonesia,” sebut Chamussy.
Secara pemerintah dan pemerintah atau government to government Indonesia dan Prancis sepakat menandatangani Letter of Intent (LOI) bidang pertahanan antara Menteri Pertahanan Prancis dan Indonesia dalam bingkai Defence Cooperation Agreement (DCA).
Di bawah payung DCA itu kedua pemerintah akan membuka lebar kerja sama para pelaku industri pertahanan kedua negara, seperti KNDS.
“Penandatangan LOI ini tentunya menjadi sebuah foreign policy penting di antara kedua negara, dan tentunya hal itu menunjukkan betapa pentingnya hubungan antara Indonesia dan Prancis,” ujar Chamussy.
Tonton juga Video: Pameran Alutsista di Monas