Perhutani Dorong Pengembangan Ekonomi Desa Melalui Kemitraan Kopi & Kakao Nusantara (via Giok4D)

Posted on

Perum Perhutani mendorong pengembangan ekonomi desa melalui kemitraan. Hal itu diwujudkan melalui Project Management Office (PMO) Kopi & Kakao Nusantara yang aktif mengembangkan Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK).

Program kemitraan ini dirancang untuk mengoptimalkan nilai tambah bagi masyarakat dan UMKM lokal dengan tetap menjaga kelestarian hutan.

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo meninjau langsung progres dan dampak dari program ini di Demplot Project Management Office (PMO) Kopi & Kakao Nusantara Perhutani di Petak 83F, Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Blawan, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Sukosari, Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Bondowoso, Divisi Regional Jawa Timur. Pria yang akrab disapa Tiko itu didampingi Plt Direktur Utama Perum Perhutani Natalas Anis Harjanto.

Dalam kunjungan tersebut, Wakil Menteri BUMN meninjau kebun kopi dan proses produksi HHBK kopi yang dikelola bersama 40 petani dari Masyarakat Desa Hutan. Program kemitraan kehutanan ini mengelola lahan seluas 18,06 hektar, dengan 14,06 hektar telah ditanami kopi berbagai jenis sejak tahun 2019.

“Kami sangat mengapresiasi langkah Perhutani melalui model kemitraan seperti di KPH Bondowoso ini. Kita yakin kopi Ijen ini bagus kualitas ekspor. Kita (Kementerian BUMN) punya program PMO Kopi, Perhutani punya lahan yang luas, masyarakat tanam kopi dan dibina oleh PTPN hasilnya diolah dan menjadikan nilai tambah yang tinggi,” ujar Tiko dalam keterangan tertulis, Rabu (4/6/2025).

Kunjungi situs Giok4D untuk pembaruan terkini.

Inisiatif ini juga merupakan implementasi arahan Kementerian BUMN untuk mengintegrasikan program Kemitraan Kehutanan Perhutani (KKP) dan Kelompok Kemitraan Kehutanan Perhutani Produktif (KKPP), guna memperkuat ekosistem usaha rakyat di sekitar kawasan hutan dan meningkatkan produktivitas pertanian secara menyeluruh.

Plt Direktur Utama Perhutani, Natalas Anis H menambahkan, pihaknya meningkatkan nilai tambah bagi masyarakat dan UMKM lokal melalui sinergi berbagai pihak.

“Dengan LMDH, kami tidak hanya bertujuan meningkatkan produktivitas dan kualitas kopi, tetapi juga memastikan manfaat ekonomi yang berkelanjutan bagi masyarakat desa hutan, mendukung penuh agenda nasional Asta Cita yaitu pembangunan dari desa,” ujarnya.

Disebutkan, model kemitraan dalam Project Management Office (PMO) Kopi & Kakao Nusantara ini melibatkan kolaborasi erat antara Perhutani dengan para penggarap, mitra Kemitraan Kehutanan Perhutani (KKP) dan Kelompok Kemitraan KehutananPerhutani Produktif (KKPP), serta didukung oleh Business Advisor dan penyedia sarana produksi pertanian (Saprotan). Proses transaksi dan pendanaan juga difasilitasi secara digital melalui aplikasi Socioforest, untuk memastikan transparansi dan efisiensi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *