Purbaya Belum Buka-bukaan Anggaran Kementerian: Ada yang Sensitif

Posted on

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyatakan pemerintah belum dapat membuka secara rinci realisasi anggaran kementerian dan lembaga per departemen. Sebab terdapat sejumlah aspek sensitif yang perlu dijaga.

Hal ini disampaikan Purbaya merespons pertanyaan tentang realisasi anggaran per kementerian/lembaga (KL) menjelang akhir tahun 2025. Dalam hal ini, ada isu beredar bahwa anggaran Kementerian Pertahanan membengkak.

Menjawab hal ini, Purbaya mengatakan, laporan tentang realisasi anggaran ini akan disampaikan pada pekan depan. Namun, ia menyebut tidak dapat merincikan realisasi per departemen terlalu detail.

“Itu nanti minggu depan, detailnya itu, minggu depan. (Soal anggaran Kemenhan?) Oh, kita nggak akan buka per departemen, detailnya,” kata Purbaya, dalam konferensi pers di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Rabu (31/12/2025).

Menurut Purbaya, langkah ini dilakukan dalam rangka melindungi sejumlah informasi sensitif. Namun ia enggan mendetailkan konteks nyata dari pernyataannya tersebut.

“Harusnya nggak seperti itu, karena ada beberapa tempat yang sensitif. Sensitif dalam pengertian, sensitif aja. Susah nanti ketahuan jadinya,” ujar Purbaya, diiringi tawa.

Meski demikian, Purbaya mengatakan, dirinya akan mencermati kinerja keuangan dari seluruh KL, khususnya menyangkut serapan anggaran belanja.

Sebagai informasi, Purbaya melakukan pemantauan ketat terhadap realisasi anggaran belanja sejumlah KL. Sebab, hingga pertengahan tahun terdapat sejumlah KL yang realisasinya rendah, bahkan di bawah 50%.

Purbaya juga tak segan untuk menarik anggaran Kementerian PU dan mengalihkannya untuk keperluan lain jika tidak ada perkembangan berarti. Akhirnya, sejumlah KL pada akhir tahun ini melakukan pengembalian anggaran karena tak bisa membelanjakan anggarannya.

“Kalau nggak salah masih ada yang mengembalikan anggaran ke kita. Ada beberapa yang nggak bisa belanja,” ujar Purbaya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (15/12/2025) kemarin.

Dia belum menjumlahkan total anggaran yang dikembalikan. Data terakhir, ada sekitar Rp 3,5-4,5 triliun anggaran yang dikembalikan kepada Kementerian Keuangan.

“Wah saya lupa yang tadi masih belum dijumlah semua. Sebelumnya kan Rp 3,5 triliun. Udah naik Rp 4,5 triliun. Cuma ada lagi yang balikin yang kita belum rekapitulasi, belum dijumlahin semua totalnya,” ujar Purbaya.

Menurutnya, setiap tahun tak pernah ada kementerian yang 100% penyerapan anggaran. Paling banyak hanya 90%-an saja penyerapannya.

Tonton juga video “Kala Mendagri Tito Minta Purbaya Buka Blokir Anggaran”