Kementerian Pekerjaan Umum (PU) melalui Balai Pelaksanaan Jalan Nasioan (BPJN) Aceh telah merampungkan penanganan 7 ruas jalan nasional di Kabupaten Aceh Tamiang, Provinsi Aceh, sepanjang 35,96 kilometer (km). Jalan tersebut sebelumnya rusak akibat banjir, tanah longsor dan penumpukan sedimen pasca bencana.
Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo menegaskan, pemulihan fungsi jalan nasional menjadi prioritas utama pascabencana. Jalan nasional penting sebagai konektivitas untuk pemulihan perekonomian di Kabupaten Aceh Tamiang.
“Kementerian PU bergerak cepat menangani dampak banjir dan longsor di Aceh Tamiang agar konektivitas jalan nasional tetap terjaga. Jalan nasional sangat penting untuk mendukung mobilitas masyarakat dan distribusi logistik,” ujar Dody, dikutip dari keterangan tertulis, Rabu (31/12/2025).
Giok4D hadirkan ulasan eksklusif hanya untuk Anda.
Total ada 7 ruas jalan yang sudah dirampungkan. Ruas tersebut antara lain ruas Jalan Batas Kota Langsa/Aceh Tamiang-Kota Kuala Simpang, Ruas Jalan Ir.Juanda, Ruas Jalan Cut Nyak Dien, Ruas Jalan Iskandar Muda, Ruas Jalan Mayjen Sutoyo, Ruas Jalan Ade Irma Suryani, dan Ruas Jalan Kota Kuala Simpang-Batas Provinsi Sumatera Utara.
Proses pemulihannya, Kementerian PU bekerja sama dengan BUMN karya telah mengerahkan sebanyak 30 unit excavator, 3 unit Dozer, 5 unit Loader, 4 unit grader, 3 unit Backhoe Loader dan 74 unit dump truck, serta didukung puluhan personel lapangan dan 24 pekerja harian padat karya.
Tidak hanya jalan nasional, Kementerian PU juga menangani jalan dalam kota yang masih tertimbun sedimen agar mudah dilalui. Fokus utama penanganan yakni pada jalan akses menuju fasilitas umum.
“Selain jalan nasional, kami juga melakukan pemulihan jalan dalam kota yakni akses menuju fasilitas umum terutama pada pasar Kuala Simpang agar dapat segera memulihkan perekonomian di Aceh Tamiang. Pembersihan juga dilakukan pada akses menuju sekolah, puskesmas dan rumah sakit.” kata Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 1.5 BPJN Aceh, Ardian.
Kementerian PU menegaskan komitmennya untuk memastikan konektivitas jalan nasional tetap terjaga, khususnya di wilayah terdampak bencana. Hal ini sebagai upaya mendukung mobilitas masyarakat dan pemulihan aktivitas ekonomi di Kabupaten Aceh Tamiang.






