Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengklaim investor percaya bahwa fiskal dan perekonomian Indonesia tetap kuat di tengah gejolak global. Hal itu terlihat dari peningkatan minat investor terhadap Surat Berharga Negara (SBN) dan penurunan yield SBN 10 tahun.
Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kemenkeu Febrio Kacaribu mengatakan tren penurunan yield SBN 10 tahun mencerminkan persepsi positif investor terhadap kondisi fiskal Indonesia. Bahkan, dibandingkan awal tahun, yield SBN saat ini sudah lebih rendah.
“Di tengah kondisi yang bergejolak, investor semakin percaya terhadap fiskal dan juga perekonomian Indonesia secara keseluruhan, di mana minat investor untuk surat berharga negara itu semakin tinggi. Ini tercermin dengan yield kita yang semakin turun, bahkan dibandingkan dengan awal tahun,” kata Febrio dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi XI DPR RI, Senin (19/5/2025).
Menurut Febrio, penurunan yield menunjukkan risiko yang dipersepsikan investor terhadap instrumen utang pemerintah berkurang. Dalam konteks global yang sedang diliputi volatilitas, hal ini menjadi penanda penting bahwa Indonesia masih dianggap sebagai tempat investasi yang relatif aman, khususnya di kawasan ASEAN dan G20.
Tak hanya di pasar obligasi, arus modal asing juga mulai kembali ke pasar saham domestik. Capital inflow yang meningkat memperkuat keyakinan bahwa stabilitas ekonomi nasional masih terjaga, meski sektor riil menghadapi tekanan dari sisi ekspor dan manufaktur.
Berdasarkan catatan Bank Indonesia (BI), pada minggu kedua Mei 2025 aliran modal asing masuk atau capital inflow ke Indonesia senilai Rp 4,14 triliun.
Meski begitu, Febrio menyebut tantangan ke depan tetap ada karena global masih akan dipenuhi ketidakpastian. Untuk itu, pihaknya memastikan akan terus antisipasi dari sisi makro maupun mikronya.
“Pekerjaan yang masih terus harus kita lakukan adalah terkait dengan kurs dan ini tentunya kerja sama yang erat dengan Bank Indonesia untuk menjaga stabilitas kurs kita ke depan karena ini juga nanti jelas hubungannya sangat erat dengan kinerja dari ekspor dan impor kita,” beber Febrio.
Simak juga Video OJK Catat Jumlah Investor Kripto RI Tembus Angka 13,71 Juta
Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.