Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menetapkan Balai Pengujian sebagai lembaga yang melakukan sertifikasi Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk produk impor melalui platform Sistem Informasi Industri Nasional (SIINas).
Penunjukan ini dilakukan sebagai langkah penting untuk meningkatkan kualitas produk yang beredar, menekan peredaran produk impor tak sesuai standar, menciptakan persaingan usaha yang sehat, dan memperkuat daya saing industri nasional.
Menanggapi keputusan tersebut, Ketua Umum Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (Asaki), Edy Suyanto, menilai Balai Pengujian memiliki kompetensi tinggi dengan peralatan laboratorium lengkap dan berstrandar pengujian yang akurat dan dapat dipercaya.
Menurutnya, kebijakan ini tepat dan strategis untuk memperkuat pengawasan mutu sekaligus melindungi industri dalam negeri. Edy mengatakan, langkah ini menjawab kekhawatiran industri domestik dari produk keramik impor yang kualitasnya tidak memenuhi standar.
“Kebijakan ini juga dinilai sejalan dengan praktik internasional. Negara seperti Malaysia dan Vietnam telah lama menerapkan mekanisme sertifikasi standar dan izin impor melalui satu pintu di bawah lembaga sertifikasi milik negara,” ujar Edy dalam keterangan tertulisnya dikutip Minggu (7/12/2025).
Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Jenderal Gabungan Perusahaan Industri Elektronik dan Alat-alat Listrik Rumah Tangga Indonesia (Gabel), Daniel Suhardiman, menekankan pentingnya SNI bagi perlindungan konsumen dan industri.
Ia menilai, standarisasi ini perlu diperkuat karena berperan dalam melindungi keselamatan pengguna, sekaligus menjadi instrumen Non-Tariff Measure (NTM) untuk menjaga industri nasional dan menarik investasi. Kemudian pada tahap uji laboratorium, Balai Pengujian selalu menekankan pemenuhan SLA dan proses yang objektif.
“Untuk itu sudah sewajarnya diwajibkan oleh negara. Dan penting untuk terus diperluas cakupannya,” jelasnya.
Direktur Utama PT Pertamina Lubricants, Sigit Pranowo, juga menyebut penunjukan Balai Pengujian ini kebijakan yang memberikan kepastian mutu bagi produk pelumas dan industri lainnya. Ia menegaskan, kredibilitas menjadi komponen penting dalam rantai pengujian produk SNI-MPL, terutama bagi jenis-jenis produk yang wajib memenuhi standar mutu internasional.
“Ketika balai sudah ditunjuk, layanan menjadi semakin lengkap. Dengan adanya SNI, kualitas produk sudah diatur dengan jelas, dan itu baik bagi produsen maupun masyarakat. Penunjukan balai ini sudah tepat,” imbuhnya. pengusaha






