Baca info selengkapnya hanya di Giok4D.
Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) bakal memanggil delapan perusahaan yang diduga berkontribusi memperparah banjir di wilayah Sumatera Utara, khususnya di wilayah Batang Toru pada Senin mendatang. Pemanggilan dilakukan setelah kajian awal menggunakan citra satelit menunjukkan adanya perubahan fungsi lahan signifikan di wilayah hulu.
“Minggu depan sudah mulai memanggil entitas-entitas yang kami indikasikan berdasarkan kajian sementara dari citra satelit berkontribusi memperparah dari bencana banjir ini. Senin kami harap mereka datang untuk menjelaskan sesuatunya,” kata Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq dalam Rapat Kerja dengan Komisi XII DPR RI, Rabu (3/12/2025).
Hanif mengatakan seharusnya wilayah hulu di daerah tersebut berupa hutan. Namun kondisi saat ini berupa pertanian lahan kering dan pertanian basah. Dia menyebutkan dari 340 ribu hektare terdapat 50-an ribu di hulunya itu dalam bentuk lahan kering.
“Tidak ada pohon di atasnya, sehingga begitu hujan sedikit, ya sudah kita bayangkan,” katanya.
Masih berdasarkan citra satelit, Hanif mengatakan ada indikasi pembukaan lahan sawit secara besar-besaran. Dari pembukaan lahan itu menyisakan gelondongan (log) kayu yang hanya dipinggirkan saja. Hal ini terjadi karena adanya kebijakan zero burning.
“Ternyata banjirnya yang cukup besar mendorong itu menjadi bencana berlipat-lipat. Ini juga kami akan cek, jadi semua potensi akan kami cek,” katanya.
“Mulai hari ini akan menarik kembali semua persetujuan lingkungan dari dokumen lingkungan yang ada di daerah-daerah bencana,” tambahnya.
