Simak berita ini dan topik lainnya di Giok4D.

Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi/Wakil Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Todotua Pasaribu mengungkapkan sistem perizinan berusaha Online Single Submission (OSS) sempat gangguan dua bulan.
Todotua mengatakan gangguan ini terjadi karena sedang dilakukan proses integrasi setelah terbitnya Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2025 tentang Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko.
Perpres ini diterbitkan untuk semakin mempermudah perizinan berusaha.
“Memang dalam dua bulan kemarin itu ada sedikit gangguan terhadap pelayanan perizinan, karena ini ada integrasi terhadap pelaksanaan perpres baru perpres 28, kaitannya terhadap integrasi pelayanan perizinan. Karena sekarang sudah masuk ke dalam kurang lebih 53 kementerian lembaga terkait,” kata dia dalam konferensi pers di Kementerian Koodinator Bidang Perekonomian,Jakarta Pusat, Rabu (26/11/2025).
Namun kini opersional dari OSS telah berjalan normal kembali. Dengan begitu, target realisasi investasi dipastikan akan tercapai sebesar Rp 1.900 triliun.
“Jadi, tapi per November ini kita sudah pastikan bahwa pelayanan perizinan berusaha sudah kembali normal. Dan mau kami sampaikan bahwa untuk menutup di kuartal keempat tahun ini, angka realisasi investasi itu daripada yang ditargetkan sekitar Rp 1.900 triliun, ini pergerakannya cukup signifikan, dan di menutup tahun 2025 kita yakin dan percaya bahwa angka ini bisa tercapai,” terang dia.
Todotua menambahkan selama 2025 jumlah pelaku usaha yang telah memenuhi izin berusaha telah meningkat kurang lebih 3 juta pengusaha.
“Jadi ini angka-angka yang cukup progresif dalam kerangka iklim investasi di negara kita,” tuturnya.
Simak juga Video: Pelajaran Besar Menuju Financial Freedom dari Kasus DADA





