Misbakhun Buka-bukaan soal Kunci RI Genjot Ekonomi

Posted on

Ketua Komisi XI DPR RI Mukhamad Misbakhun buka-bukaan mengenai tantangan perekonomian Indonesia. Dia mengatakan, sektor keuangan menghadapi tantangan karena dihadapkan pada persoalan daya beli.

“Tantangan-tantangan saat ini di sektor keuangan memang tidak mudah, karena tekanan di dalam ekonomi itu kan kita rasakan saat ini, daya beli masyarakat menghadapi tantangan,” kata Misbakhun saat ditemui di sela detikcom Awards 2025 yang diselenggarakan di The Westin Jakarta, Selasa (25/11/2025).

Selain daya beli, Misbakhun mengatakan dinamika transisi pemerintahan juga menjadi faktor penting yang perlu dicermati. Ia menilai, perubahan kepemimpinan menuntut adanya penyesuaian kebijakan agar selaras dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.

“Kemudian transisi kekuasaan dan pola kebijakan harus disesuaikan kembali dengan keinginan visi-visinya Bapak Presiden. Tentunya ini menjaga kesinambungan pertumbuhan ekonomi dan memberikan daya dukung bagaimana sektor keuangan bermanfaat bagi pertumbuhan ekonomi itu adalah tantangan tersendiri,” katanya.

Kondisi saat ini, kata Misbakhun, membutuhkan pentingnya integrasi dan sinkronisasi kebijakan di seluruh lini agar sektor keuangan dapat memberikan kontribusi positif terhadap perekonomian nasional.

“Tentunya kebijakan-kebijakan itu harus diintegrasikan dengan baik, sehingga terjadi sinkronisasi di semua lini. Lini sektor keuangan memberikan kontribusi terhadap perekonomian nasional secara positif,” katanya.

Adapun dalam detikcom Awards 2025, Misbakhun dianugerahi sebagai Tokoh Integrator Kebijakan Ekonomi. Sebagai Ketua Komisi XI, ia memiliki peran yang besar dalam perekonomian Indonesia terutama untuk menjembatani kebijakan fiskal dan moneter RI.

Dalam berbagai forum, ia sering menekankan perlunya koordinasi yang selaras antara otoritas fiskal dan moneter untuk menjaga daya beli masyarakat serta stabilitas ekonomi makro. Dengan kata lain, ia bukan sekadar pengawas anggaran, tapi penyambung antara dua poros kebijakan ekonomi nasional.

Selain menjembatani kebijakan, Misbakhun juga cukup aktif menjelaskan isu ekonomi yang kompleks dengan bahasa yang mudah dipahami publik. Ini membantu menjembatanı bahasa teknokratik dunia ekonomi ke ruang publik, dan patut diapresiasi dalam konteks edukasi kebijakan

Misbakhun juga kerap menyoroti bahwa pengawasan ekonomi harus dilihat sebagai satu ekosistem, mulai dari pajak, perbankan, hingga nilai tukar dan daya beli rakyat. Sikap ini mencerminkan pandangan integratif yang jarang muncul di tengah perdebatan politik yang cenderung sektoral. la melihat kebijakan ekonomi bukan sebagai kewenangan lembaga, tapi sebagai rantai kebijakan publik yang saling terkait.

Simak juga Video: Purbaya Beberkan Kondisi Ekonomi Global Masih Dibayangi Ketidakpastian

kunci