RI Impor Jagung Sesuai Kebutuhan, Tahun Depan Mulai Dikurangi

Posted on

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan impor jagung akan dilakukan sesuai kebutuhan. Namun targetnya, impor jagung akan ditekan mulai tahun depan hingga akhirnya bisa disetop.

“Satu kata, tergantung kebutuhan Indonesia. Kalau kita butuh kita impor sesuai kebutuhan kita. Tetapi sekarang produksi jagung, produksi beras alhamdulillah baik. Kita setop impor untuk beras, dan mudah-mudahan jagung menyusul, kita kurangi tahun depan,” ujar Amran di Istana Kepresidenan usai rapat terbatas (ratas), Jakarta, Kamis (20/11/2025).

Saat ini, capaian terbaru dalam sektor pangan adalah meningkatnya produksi beras. Peningkatan ini membawa Indonesia menghentikan impor beras.

Untuk jagung, Mentan menargetkan bisa setop impor, sekaligus menggenjot produksi dalam negeri

“Mudah-mudahan tidak ada impor lagi untuk jagung. Tetapi beras kita akan pertahanan, bila perlu ditingkatkan. Mudah-mudahan ke depan bisa ekspor,” terangnya.

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menyampaikan Indonesia bakal setop impor jagung 2026. Dia mengaku sudah diberikan jaminan langsung dari Menteri Pertanian Amran Sulaiman dan Kapolri Listyo Sigit Prabowo soal keputusan ini.

Dia mengatakan tahun 2024 lalu, Indonesia masih mengimpor jagung dalam jumlah yang cukup besar hingga 500 ribu ton. Namun, impor itu akan mulai berkurang tahun ini karena produksi sudah meningkat.

Tahun 2026 mendatang Prabowo yakin impor sudah mulai berhenti dilakukan untuk komoditas jagung, bahkan kalau bisa Indonesia ekspor karena stok sudah melebihi kebutuhan di dalam negeri.

“Kira-kira tahun 2026, kita sudah nggak impor lagi Pak Menteri? Ekspor? Terima kasih. Jadi, saya diberi jaminan oleh dua tokoh Indonesia yang hebat ini, Menteri Pertanian dan Kapolri menjamin tahun 2026 Indonesia tidak impor lagi jagung,” ujar Prabowo saat meninjau panen raya jagung di Bengkayang, Kalimantan Barat, Kamis (5/6/2025).

Simak juga Video: Polres Kebumen Distribusikan 50 Ton Hasil Panen Jagung Koperasi