BUMN Mau Dipangkas Besar-besaran, dari 1.000 Jadi 200!

Posted on

Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) mengungkap rencana memangkas BUMN, dari 1.000 menjadi 200. Hal ini dikarenakan dari 1.000 BUMN tersebut hampir setengahnya mengalami kerugian.

“Kalau anda lihat semua sekarang, seribu lebih direct, indirect BUMN yang kita miliki, hampir setengah itu rugi. Dan dulu dibuatnya itu, perusahaan-perusahaan itu dibuat dengan konteks yang sudah sangat berbeda hari ini,” kata Managing Director Danantara, Febriany Eddy dikutip Selasa (18/11/2025).

Ferbriany mengatakan kerugian tersebut terjadi karena pengambilan keputusan dalam proses bisnis yang kurang tepat. Ia pun mencontohkan di sektor telekomunikasi.

“Contoh tuh di telekomunikasi. Kerjaan yang gampang bisa lewat 4-5 perusahaan. Jadi marginnya hilang di situ. Kalau di total itu udah habis berapa persen di situ aja. Nah itu kan hal-hal yang menurut kita hari ini ya udahlah yang kayak gitu-kayak gitu kita harus eliminate,” katanya.

“Nah jadi anak-anak yang tidak ada manfaatnya atau dulu dibuat dengan konteks dan decision yang berbeda hari ini mesti kita eliminate ya. Kita konsolidasi kita streamlining,” tambahnya.

Selain itu, ia mengatakan, kerugian pada BUMN juga terjadi karena banyak bisnis yang saling sikut. Saling sikut dilakukan hingga keuntungan dari proyek itu tidak ada.

“Kita saling mematikan. Pokoknya saya dapat kerjaan itu turunin harga, turunin, turunin, turunin. Sampai udah nggak ada margin lagi udah tetep diturunin,” katanya.

Oleh karena itu, Febriany mengatakan Danantara dalam programnya tahun ini akan melakukan konsolidasi dan streamlining dari berbagai bisnis BUMN. Ia mengatakan 200 BUMN yang akan dipertahankan merupakan BUMN yang berada pada sektor yang tepat, memiliki skala bisnis yang besar serta mampu memberikan manfaat dan nilai tambah yang besar bagi Indonesia.

“Nah dengan 1.000 ke 200 harapan kita dalam waktu beberapa tahun ke depan ini yang kita keep 200 itu adalah perusahaan-perusahaan yang memang the right sector, the right size dan juga give a lot of benefit and value ke Indonesia,” katanya.