China siap menyambut era baru. Salah kota di Negeri Tirai Bambu ini, Shanghai berencana membuat terobosan di dunia kuliner, yakni restoran yang dikelola kecerdasan buatan (AI), dapur otomatis, pelayan robot, menu berbasis data, hingga rantai pasok yang canggih.
Kota tersebut ditargetkan menjadi pusat restoran pintar yang berkelas dunia pada 2028. Hal ini tertuang dalam rencana aksi terbaru yang dirilis Komisi Perdagangan Shanghai bersama empat biro kota lainnya.
“Lebih dari 70% layanan katering, jaringan fast-food, serta gerai minuman, akan memakai AI di seluruh rantai nilai. Sementara itu, restoran akan mengadopsi AI pada lebih dari 50% operasional intinya,” tulis dokumen tersebut, dikutip dari SMCP, Senin (17/11/2025).
Penerapan teknologi ini dinilai akan mempercepat pergeseran di industri restoran China. Menurut konsultan MCR Shanghai, Li Yingtao, rencana ini hanya akan menguntungkan sejumlah kalangan.
“Brand restoran besar punya modal untuk investasi teknologi cerdas, sehingga lebih cepat mendapat keunggulan biaya dan memperluas skala,” ujarnya.
Sebaliknya, restoran kecil dan dikhawatirkan dapat sulit bertahan. Namun, rencana ini dapat membuka peluang bagi pengusaha sektor teknologi untuk mendorong restoran kecil beradaptasi.
Pemerintah China meminta gerai mulai memakai alat dalam operasionalnya, seperti robot penggoreng, robot pemasak nasi, dispenser minuman pintar, hingga mesin perakit burger. Jaringan restoran besar juga didorong membangun dapur pusat otomatis yang mengintegrasikan sistem pencucian, memasak, dan pengemasan.
Di saat yang sama, pemerintah China menekankan bahwa teknologi tidak bertujuan menghilangkan cita rasa tradisional. Pemerintah ingin penerapan kecanggihan ini justru membantu menjaga konsistensi rasa sekaligus meningkatkan efisiensi.
Tonton juga video “Melihat Canggihnya Teknologi Mobil di Shanghai Show”






