Kekurangan staf pengendali lalu lintas udara (air traffic control/ATC) menyebabkan ribuan penerbangan di Amerika Serikat terganggu pada Sabtu (8/11) waktu setempat. Kondisi ini diperparah dengan penutupan sebagian pemerintahan (government shutdown) yang telah berlangsung selama 39 hari dan membuat ribuan pegawai federal tak menerima gaji.
Mengutip Reuters, Minggu (9/11/2025), Administrasi Penerbangan Federal (FAA) melaporkan, masalah kekurangan staf terjadi di 42 menara bandara dan sejumlah pusat pengendalian lalu lintas udara. Akibatnya, penundaan penerbangan terjadi di 12 kota besar, termasuk Atlanta, Newark, San Francisco, Chicago, dan New York. Bahkan, enam wilayah udara padat juga mengalami hambatan lalu lintas udara lintas negara.
Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.
Tercatat sekitar 1.500 penerbangan dibatalkan dan 6.000 penerbangan ditunda pada hari Sabtu (8/11). Angka ini meningkat dibandingkan dengan hari Jumat yang hanya 1.025 penerbangan dibatalkan dan 7.000 penerbangan ditunda.
Pada Jumat kemarin, FAA telah menginstruksikan maskapai penerbangan untuk mengurangi 4% penerbangan harian di 40 bandara utama. Hal ini dengan mempertimbangkan keselamatan penerbangan.
Pemangkasan jumlah penerbangan tersebut mencakup sekitar 700 penerbangan dari empat maskapai terbesar yakni American Airlines, Delta Air Lines, Southwest Airlines, dan United Airlines. Keempat maskapai penerbangan tersebut membatalkan jumlah penerbangan yang hampir sama pada hari Sabtu.
Dengan kondisi yang masih sama, FAA meminta maskapai untuk melakukan pengurangan penerbangan hingga 6% pada hari Selasa dan kemudian mencapai 10% pada tanggal 14 November.
Awal minggu ini, Administrator FAA Bryan Bedford mengatakan 20% hingga 40% pengontrol tidak masuk kerja selama beberapa hari sebelumnya.






