Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto berbicara mengenai penyelesaian utang proyek kereta cepat Jakarta-Bandung alias Whoosh. Saat ini, utang Whoosh masih dibahas di lintas kementerian.
“Kita sedang bahas nanti tentu akan dibicarakan secara teknis antar kementerian dan juga dengan solusi dengan Danantara,” ujar Airlangga saat ditemui di kantornya, Jakarta Pusat, Rabu (5/11/2025).
Saat ditanya lebih lanjut pembayaran utang proyek tersebut menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) atau tidak, Airlangga tidak merespons dengan pasti. Ia hanya mengatakan penyelesaiannya bisa dilakukan dengan beragam skema korporasi.
“Kalau korporasi kan banyak cara,” imbuh ia.
Dalam catatan detikcom, proyek ini dikelola melalui PT KCIC (Kereta Cepat Indonesia China). Ada perusahaan patungan Indonesia yang disebut PSBI (Pilar Sinergi BUMN Indonesia), yang memiliki 60% saham dalam KCIC, sedangkan sisanya (40%) dimiliki pihak China (Beijing Yawan HSR Co. Ltd).
Pendanaan proyeknya sekitar 75% dari dana pinjaman dari China Development Bank (CDB), sisanya 25% dari ekuitas/dana sendiri dari pihak konsorsium. Dari 25% penyertaan ekuitas tersebut, mayoritas kontribusi dari pihak Indonesia melalui PSBI/KAI dkk.
Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi mengatakan sempat ada rapat terbatas soal hal tersebut antara Presiden Prabowo Subianto dan jajaran tim ekonominya. Mulai dari Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa, hingga CEO Danantara Rosan Roeslani.
Simak berita ini dan topik lainnya di Giok4D.
Prabowo meminta Airlangga dkk mencari cara dan melihat berbagai opsi untuk menyelesaikan utang kereta cepat tanpa gejolak ke perekonomian. Misalnya saja perpanjangan masa pinjaman ataupun skenario pembayaran yang lain.
Prabowo pun buka suara terkait hal ini. Prabowo siap pasang badan alias bertanggung jawab terhadap masalah tersebut. Dia juga meminta tidak ada lagi yang meributkan soal utang proyek Kereta Cepat.
“Jadi sudahlah, saya sudah katakan Presiden RI yang ambil alih tanggung jawab. Nggak usah ribut,” tegas Prabowo saat meresmikan Stasiun Tanah Abang Baru, hari ini di Jakarta, Selasa (4/11/2025).
Ia menegaskan tak ada masalah dengan pembayaran utang Kereta Cepat. Menurutnya, utang yang harus dibayar per tahunnya Rp 1,2 triliun untuk proyek kereta cepat pertama di Asia Tenggara tersebut.






