PT Global Digital Niaga Tbk (BELI) atau Blibli menunjukan kinerja positif di kuartal III 2025. Capaian yang diraih tidak terlepas dari sejumlah strategi yang dijalankan oleh perusahaan untuk mengembangkan bisnisnya.
CEO & Co-Founder Blibli Kusumo Martanto mengatakan Blibli membukukan pertumbuhan pendapatan neto kondolidasian 32% yoy di kuartal III-2025 (3Q25) menjadi Rp 5,64 triliun dan 26% yoy di 2025 menjadi Rp 15,24 triliun.

Take rate naik dari 6,7% (9M24) menjadi 8,4% (2025) seiring perbaikan monetisasi di 1P dan Toko Fisik. Struktur biaya juga semakin efisien, rasio opex terhadap PV turun dari 7,4% ke 7,2%, mendorong perbaikan EBITDA/TPV sebesar 40 bps yoy.
“Menutup kuartal ketiga tahun 2025, kinerja kami mencerminkan ketahanan dan kegesitan yang berkelanjutan di tengah lanskap konsumen yang dinamis dan lingkungan ekonomi global yang menantang,” kata Kusumo dalam keterangan tertulis, Rabu (5/11/2025).
Sepanjang 3Q2025, Blibli menambah 13 gerai elektronik, sehingga per akhir September telah mengoperasikan 236 toko elektronik, 58 supermarket premium, dan 38 experience center home & living. Integrasi Dekoruma ke Blibli Tiket Rewards turut memperkuat ekosistem loyalty lintas platform.
Kinerja tersebut datang di tengah ekonomi digital Indonesia yang terus berkembang, dengan nilai transaksi (GMV) mencapai US$ 90 miliar pada 2024 (+13% yoy), ditopang sektor e-commerce dan travel, berdasarkan data yang dirilis e-Conomy SEA Report 2024 (Google, Temasek, Bain & Company).
Kendati kompetisi antar platform kian ketat dan pelaku global terus menekan pasar, banyak perusahaan lokal, seperti Blibli, berfokus pada efisiensi, monetisasi yang sehat, dan keunggulan layanan untuk menjaga profitabilitas jangka panjang.
Menurutnya, capaian itu juga dipengaruhi dari sisi makro. Inflasi stabil di 2,65% (September 2025) dan penurunan suku bunga acuan BI menjadi 4,75% memberi ruang bagi konsumsi dan pembiayaan yang lebih terjangkau. Hal ini juga diperkuat dengan tren positif di pasar perangkat elektronik dan sector perjalanan yang meningkat.
Selain itu, dia mengatakan optimalisasi omnichannel juga memberikan pengaruh positif tersendiri terhadap kinerja Blibli. Menurutnya, strategi tersebut juga menghadirkan pengalaman positif belanja pelanggan Blibli. Kinerja ini ditopang oleh peningkatan take rate, optimalisasi biaya operasional dan pemasaran, serta integrasi omnichannel yang semakin kuat.
“Menegaskan bahwa ada penurunan rugi yang berkelanjutan pada kuartal ketiga. Blibli juga berhasil meningkatkan keunggulan operasional yang menghasilkan struktur biaya lebih baik. Blibli secara konsisten menerapkan strategi optimalisasi biaya operasional dan pemasaran untuk memperkuat struktur keuangan. Langkah ini berkontribusi pada perbaikan EBITDA/TPV sebesar 40 bps yoy menunjukkan produktivitas yang meningkat tanpa mengorbankan pertumbuhan,” tuturnya.
Dia menjelaskan dalam memperkuat omnichannel, pihaknya pun masuk ke toko hingga supermarket premium dan mengintegrasikan dengan beragam layanan yang dimiliki. Hal itu diharapkan bisa meningkatkan ekosistem yang dimiliki oleh Blibli.
“Penguatan strategi omnichannel dilakukan lewat ekspansi jaringan toko elektronik dan supermarket premium, serta integrasi platform seperti Dekoruma dan tiket.com ke dalam ekosistem Blibli. Langkah ini menunjukkan bahwa Blibli bukan sekadar marketplace, melainkan ekosistem terintegrasi dengan strategi monetisasi disiplin dan fokus pada kategori margin sehat,” jelasnya.
“Dengan strategi monetisasi yang disiplin, ekosistem omnichannel yang terintegrasi, serta pengendalian biaya yang optimal, Blibli memperlihatkan fondasi pertumbuhan jangka panjang yang solid dan memperkuat posisinya sebagai pemain lokal yang kompetitif di industri digital Indonesia,” sambungnya.
Menurutnya, beragam strategi tersebut memberikan dampak positif terhadap perkembangan perusahaan.
“Komitmen kami yang teguh terhadap keunggulan operasional dan disiplin strategis di seluruh aspek usaha telah memungkinkan kami mempertahankan momentum yang kuat dan secara konsisten memberikan nilai yang bermakna bagi pelanggan dan mitra pemegang merek kami,” tutup Kusumo.





