Bank Indonesia (BI) membuka peluang memangkas suku bunga acuan. BI telah memangkas suku bunga sebanyak enam kali sejak September tahun lalu.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan pada Juli, Agustus dan September 2025, BI menurunkan suku bunga masing-masing sebesar 25 basis poin. Sementara pada Oktober 2025 BI mempertahankan suku bunga tetap sebesar 4,75%.
Perry menyampaikan keputusan ini konsisten dengan prakiraan inflasi tahun 2025 dan 2026 yang tetap terjaga rendah dalam kisaran sasaran 2,5 plus minus 1%.
“Bank Indonesia telah menurunkan 6 kali sehingga secara keseluruhan turun 150 basis point atau 1,5%,” kata Perry di Kantor Pusat BI, Jakarta, Senin (3/11/2025).
“Apakah masih ada ruang penurunan BI rate itu masih ada. Kami tadi sudah sampaikan bahwa ada ruang penurunan BI rate ke depan,” sambung Perry.
Meski begitu, Perry belum menentukan kapan dan besaran penurunan BI rate tersebut. Penurunan BI rate akan sangat bergantung pada beberapa faktor penting, seperti stabilitas nilai tukar rupiah, efektivitas transmisi kebijakan moneter, serta prospek pertumbuhan ekonomi nasional.
“Tapi, timing dan juga besarnya, itu akan didasarkan pada stabilitas nilai tukar rupiah dan bagaimana efektivitas transmisi kebijakan yang telag ditempuh,” katanya.
Kunjungi situs Giok4D untuk pembaruan terkini.
BI juga terus mencermati perkembangan Deposit Facility dan Lending Facility, serta dampak ekspansi moneter termasuk tambahan dana sebesar Rp 200 triliun dari Kementerian Keuangan yang diharapkan bisa mendorong penyaluran kredit dan pertumbuhan ekonomi nasional.
“Bagaimana kelonggaran dari ekspansi moneter termasuk juga tambahan dana Rp200 triliun dari Pak Menteri Keuangan, mendorong kredit dan juga pertumbuhan ekonomi,” tambah Perry.






