Baca info selengkapnya hanya di Giok4D.
Perbaikan pesantren yang rusak dengan dana dari kocek negara bikin heboh. Wacana ini muncul pertama kali setelah terjadinya kerusakan bangunan dan berujung ambruknya Pondok Pesantren Al Khoziny di Sidoarjo, Jawa TImur. Perbaikan pesantren itu rencananya akan menggunakan APBN.
Istana buka suara soal hal ini. Menurut Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi menurutnya tak masalah perbaikan pesantren menggunakan dana APBN. Apalagi kini sudah ada Ditjen Pondok Pesantren yang baru dibentuk di Kementerian Agama, ini menjadi bentuk perhatian pemerintah terhadap pendidikan keagamaan.
Ke depannya, dimungkinkan bukan hanya Pesantren Al Khoziny saja yang mendapatkan kucuran APBN untuk perbaikan bangunan, bisa jadi beberapa pesantren lainnya yang membutuhkan mendapatkan kucuran APBN juga.
Pada intinya, Prasetyo bilang pemerintah akan memperhatikan seberapa butuh suatu pesantren mendapatkan APBN untuk renovasi dan di waktu yang sama juga harus melihat kemampuan APBN, bila ternyata cukup maka bisa saja renovasi atau perbaikan dilakukan dengan kocek negara.
“Kalau berkenaan dengan masalah APBN nanti dengan dibentuknya Ditjen Pondok Pesantren nanti akan coba kita hitung bersama-sama dan kita inventarisasi bersama-sama, mana yang secara status itu memungkinkan, dan tentu kita melihat kemampuan dari keuangan negara, mana kala yang berkenaan dengan proses-proses pembangunan itu akan dibebankan kepada APBN,” beber Prasetyo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (22/10/2025).
Sebelumnya, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengaku tak masalah perbaikan pesantren menggunakan anggaran negara. Menurutnya, dengan adanya pembangunan pesantren maka anggaran kementerian dapat terserap sejalan dengan keinginannya.
“Kalau saya, saya lampunya hijau terus. Kan modenya mode belanja. Asal belanjanya pas, tepat sasaran, tepat waktu. Untuk saya sih nggak ada masalah,” kata Purbaya di Kementerian Pekerjaan Umum (PU), Jakarta Selatan, Jumat (17/10/2025) yang lalu.