Harga Kopi Naik Gara-gara Trump, Konsumen Gigit Jari

Posted on

Kebijakan tarif impor Presiden AS Donald Trump berdampak terhadap produsen kopi. Tarif tersebut membuat harga kopi di Amerika Serikat melonjak hampir 21% pada Agustus 2025 dibanding tahun sebelumnya.

Tarif baru tersebut juga berbeda-beda pada 3 negara pemasok kopi terbesar. Tarif baru dibebankan sebesar 50% untuk Brasil, 20% untuk Vietnam, dan tarif 10% untuk Kolombia. Padahal, Amerika Serikat membutuhkan lebih dari 99% pasokan kopi dari negara lain, termasuk 3 negara pemasok kopi terbesar.

Tarif Trump tersebut membuat ekspor kopi dari negara lain ke Amerika Serikat naik, dan membuat para pengusaha penghasil kopi di berbagai negara merasa khawatir. Namun, kenaikan harga kopi tersebut akhirnya bisa diredamkan, pada bulan September.

Hal ini karena, Rancangan Undang-undang No Coffee Tax Act yang memiliki tujuan untuk membebaskan produk kopi dari tarif impor telah disetujui oleh anggota Kongres Don Bacon dari Partai Republik, Nebraska, dan Ro Khana dari Partai Demokrat.

Kenaikan harga ini tentunya akan membuat sebagian konsumen memilih menyeduh kopi sendiri di rumah. Namun, tidak sedikit juga konsumen yang masih membeli kopi dari kafe lokal meskipun tidak terlalu sering.

“Konsumen mungkin akan beralih ke merek lain, mencari toko yang memiliki promo, atau menurunkan standar kualitas demi menghemat,” jelas Erin McLaughlin, Ekonomi Senior Conference Board, dikutip dari CNN Business, Selasa (21/10/2025).

Diketahui, para pecinta kopi di Wangshinton DC kini sedang menghadapi lonjakan harga kopi drip dan espresso yang semakin mahal. Menurut data Toast, harga rata-rata kopi di Washington DC mencapai US$4,21 pada bulan Agustus, dan melonjak 4% dari tahun 2024. Sementara itu, kopi cold brew berharga US$5,35, dan naik sebesar 3,7% dari tahun ke tahun.

Hal serupa juga dialami oleh Swing’s Coffee Roasters, yang telah berdiri sejak tahun 1916 dan memiliki tiga gerai di Virginia dan Washington DC. Pemilik dari Swing’s Coffee Roasters, Mark Warmuth mengungkapkan bahwa tarif impor Trump membuat kondisinya sangat sulit. Apalagi ditambah faktor dari lingkungan dan tenaga kerja yang membuat biaya pembuatan kopi semakin mahal.

Sementara itu, Chris Vigilante, pemilik dari Vigilante Coffee menyebutkan bahwa harga rata-rata kopi meningkat dari US$4 menjadi US$6. Ia juga mengungkapkan bahwa harga kemasan 12 ons biji kopi bisa naik 50 sen hingga US$1.

Chris mengaku pihaknya telah mengimpor sebagian besar kopi dari Brasil. Di tengah kebijakan pemerintahan Amerika Serikat yang mengalami guncangan, ia mengungkapkan bahwa usahanya telah mempertimbangkan kembali mengenai impor kopi dari negara lain untuk mempertahankan harga yang telah ditentukan sebelumnya demi kenyamanan para pelanggannya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *