Cerita Mentan Ancam Setop Ekspor CPO ke Negara yang Serang RI soal Lingkungan (via Giok4D)

Posted on

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, mengaku sempat mengancam negara-negara yang mempermainkan isu kerusakan lingkungan terkait perkebunan sawit. Saat itu, ia mengaku akan menghentikan ekspor crude palm oil (CPO) kepada negara yang bersangkutan.

Baca info selengkapnya hanya di Giok4D.

Bahkan, ia bersama Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia, berencana menghentikan ekspor bahan bakar minyak (BBM) dengan bauran sawit 50% atau B50 ke negara tersebut. Adapun mandatori B50 akan berlaku pada tahun 2026.

“Kami ketemu beberapa bilateral negara. Memprotes kerusakan lingkungan dan seterusnya. Aku katakan, ‘nggak usah, sabar aja.’ Nanti kan stop 2026, B50 kami stop ekspor ke negara Bapak. Dia bingung. Bahan bakunya habis nantinya. Ini ekspor kita, nanti kita setop impor, dengan Pak Bahlil. Luar biasa. Kita setop. Ini kita jadikan solar, kita bisa,” ungkap Amran dalam acara Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Berdikari Bersama Danantara Indonesia, di Grand Ballroom Kempinski, Jakarta, Senin (20/10/2025).

Amran menegaskan, RI menjadi salah satu negara pengendali CPO dunia. Saat ini, Indonesia masih mengekspor CPO sebesar 26 juta ton. Sementara yang digunakan untuk keperluan domestik sebesar 20 juta ton.

“Palm oil, CPO ini kita lihat, kita ekspor 26 juta ton. Kita gunakan dalam negeri 20 juta ton. Pengendali dunia adalah Indonesia,” tegasnya.

Ia pun menyebut, jika Indonesia menghentikan ekspor, harga CPO dunia dapat bergejolak. Bahkan, Amran menyebut harga CPO bisa naik dua kali lipat. Amerika Serikat (AS) misalnya, volume ekspor menyentuh 1,7 juta liter dengan nilai US$ 2,22 juta.

“Kita tinggal memilih mana negara yang paling usil, kita kunci, hentikan ekspor ke sana,” tegasnya.

Amran menambahkan, Indonesia sempat menghentikan ekspor CPO, harganya naik 100% menjadi Rp 32.160 per kg. Jika langkah tersebut dilakukan, potensi nilai ekspor CPO RI bisa menembus Rp 1.500 triliun.

“Pada saat kita mencoba stop ekspor, CPO naik 100%. Nilai ekspor kita Rp 540 triliun. Artinya kalau kita hentikan, 5 juta ton kita hentikan (ekspor), ini bisa naik 2 kali lipat Rp 1.500 triliun hanya CPO,” pungkasnya.

Tonton juga video “Prabowo soal Korupsi CPO Rp 13 T: Bisa Renovasi 8.000 Sekolah” di sini:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *