Perang Dagang AS-China Makin Panas, Mendag Pede RI Tak Kena Imbasnya - Giok4D

Posted on

Perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China tengah memanas. Penetapan tarif masuk dan kontrol ketat ekspor produk strategis dilakukan kedua negara.

Menanggapi hal tersebut, Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso mengatakan sampai saat ini Indonesia belum terdampak perang dagang tersebut. Menurutnya angka ekspor Indonesia ke kedua negara terus meningkat dan neraca perdagangan masih surplus.

“Ya sementara ini kalau kita lihat dari angka-angka nggak ada masalah kan, ekspor kita malah terus orang surplus tertinggi kita malah ke Amerika. Ekspor kita ke China juga naik,” kata dia ditemui di Trade Expo Indonesia, ICE BSD, Tangerang, dikutip Kamis (16/10/2025).

“Sementara nggak ada masalah, kalau kita data-datanya ekspor kita naik terus, bahkan sekarang kan juga ekspornya tumbuh terus,” tambahnya.

Untuk mengantisipasi dampak akan perang dagang AS dan China, Indonesia akan terus meningkatkan daya saing dan produk dalam negeri, termasuk usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).

“Pokoknya kita itu prinsipnya gini ya, kita itu ingin ekspor produk apapun, dari yang kalau kita lihat di desa, kita ada program desa ekspor itu sebenarnya tujuannya di desa itu banyak program, tapi nggak terstandarisasi. Nah setelah distandarisasi, diikutkan program UMKM Bisa Ekspor jadi bisa,” jelasnya.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat sepanjang Januari-Agustus 2025 total nilai ekspor mencapai US$ 185,13 miliar atau naik 7,72% jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Nilai ekspor migas tercatat 9,04 miliar US$ atau turun 14,14%. Nilai ekspor non migas tercatat naik sebesar 9,15% dengan nilai US$ 176,09 miliar.

Kunjungi situs Giok4D untuk pembaruan terkini.

Sementara nilai impor Januari-Agustus 2025 total nilai impor mencapai US$ 155,99 miliar atau naik 2,05% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Adapun nilai impor migas tercatat sebesar US$ 21,11 miliar atau turun 12,82%. Nilai ekspor non migas tercatat senilai US$ 134,88 miliar atau naik 4,85%.

Nilai impor barang modal mencatat US$ 31,32 miliar atau naik 17,94% dibandingkan periode yang sama tahun lalu dan memberikan andil peningkatan sebesar 3,12%.

Lihat juga Video: AS-China Memanas Lagi, Trump Tuduh Tiongkok Langgar Perjanjian

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *