Menteri Koordinator (Menko) bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) buka suara soal ambruknya bangunan Ponpes Al Khoziny di Sidoarjo, Jawa Timur. AHY menyebut kasus itu sedang diinvestigasi pihak berwenang.
AHY juga mengingatkan pentingnya memperhatikan kualitas suatu bangunan. Selain kenyamanan dan fungsi, faktor keselamatan menjadi hal penting yang tidak bisa dikesampingkan dalam mendirikan bangunan.
“Kita akan cek semuanya, saya tidak ingin melampaui apa yang sedang diinvestigasi di lapangan. Yang jelas ini juga menjadi bukti bahwa kualitas bangunan, konstruksi itu penting sekali. Karena bukan hanya kenyamanan atau fungsi, tapi juga keselamatan yang paling utama,” ujar AHY di Kantor Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, Rabu (1/10/2025).
AHY menyebut pemerintah terus melaksanakan investigasi dan memastikan insiden serupa tidak terulang kembali. Dilansir dari detikJatim, Proses evakuasi terhadap korban ambruknya bangunan di Ponpes Al Khoziny Sidoarjo terus dilakukan.
Ambruknya bangunan tiga lantai Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Kecamatan Buduran, Sidoarjo, Senin (29/9), menyisakan duka mendalam.Sebanyak 140 santri yang tengah salat Asar berjamaah tertimpa reruntuhan ketika bangunan tengah dicor.
Pakar Teknik Sipil Struktur ITS, Mudji Irmawan, menyebut bangunan ponpes sejak awal direncanakan hanya satu lantai, namun karena penambahan jumlah santri kemudian dipaksakan hingga tiga lantai tanpa perencanaan teknis yang matang.
Pada pemberitaan yang terbit pukul 15.00 WIB, petugas hingga mendeteksi masih ada korban di 15 titik. Kasubdit RPDO (Pengarahan dan Pengendalian Operasi) Bencana dan Kondisi Membahayakan Manusia (KMM) Basarnas, Emi Freezer menyatakan bahwa dari 15 titik yang ditemukan, terbagi dalam tujuh yang berstatus hitam dan sisanya merah.
“Target utama yang sedang kami kejar saat ini adalah ada 15 lokasi. Di mana dari 15 lokasi ini disampaikan ya, delapan berstatus hitam, tujuh berstatus merah,” ujar Freezer dalam konferensi pers, Rabu (1/10/2025).
Hitam artinya tidak ditemukan tanda-tanda kehidupan seperti adanya napas ataupun respons atas panggilan hingga rasa sakit. Sementara merah adalah korban masih bernafas dan dapat memberikan respons terhadap suara. angkat