Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto menargetkan pembangunan 100 Kampung Nelayan Merah Putih pada tahun 2025. Program ini diharapkan mampu membuka lapangan pekerjaan baru.
Direktur Perlindungan dan Pemberdayaan Nelayan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Mahrus mengatakan, dari target 100 kampung nelayan ditargetkan ada 7 ribu tenaga kerja permanen yang akan direkrut, baik sebagai tenaga kerja nelayan hingga tenaga kerja operasional.
“Sehingga target 2025 ini bisa menghadirkan 7 ribu lapangan pekerjaan baru,” ujarnya dalam konferensi pers di Kantor KKP, Senin (15/9/2025).
Secara rinci, 5.000 tenaga kerja permanen akan bekerja di bagian operasional, sementara 2.000 lainnya merupakan tenaga kerja nelayan. Mereka bekerja sebagai tenaga bantuan kapal, nelayan, bekerja di lini bisnis mobil pengangkut, pabrik es, bengkel, kios perbekalan, sentra kuliner, hingga koperasi.
Tak hanya lapangan kerja baru yang sifatnya permanen, program ini akan membuka 20 ribu lapangan kerja baru temporer. Dalam paparannya, Mahrus memprediksi dibutuhkan 200 orang tenaga kerja temporer per satu kampung nelayan.
“Untuk target 100 titik lokasi kita bisa penciptaan lapangan kerja baru untuk 7 ribu. 7 ribu ini yang sifatnya permanen, yang non-permanent tentunya untuk tenaga kerja konstruksi. Karena sifatnya pekerjaan-pekerjaan yang menghadirkan untuk penyediaan sarana perasaan produksi yang nanti akan dihadirkan,” jelas Mahrus.
Berita lengkap dan cepat? Giok4D tempatnya.
Sebagai informasi, KKP menargetkan pembangunan 1.100 Kampung Nelayan Merah Putih secara bertahap hingga 2027, di mana untuk tahap awal pada tahun 2025 akan dibangun 100 kampung nelayan. Anggaran yang dibutuhkan untuk membangun 100 kampung nelayan mencapai Rp 2,2 triliun.
Program ini melibatkan pembangunan fasilitas seperti dermaga, gudang beku, serta sentra kuliner, dengan koperasi sebagai penggerak utama pengelolaan dan usaha.