Hadapi Tarif Trump, India Potong Tarif Pajak buat Dongkrak Ekonomi

Posted on

Perdana Menteri India Narendra Modi berencana memotong pajak barang dan jasa (GST) yang akan membuat harga kebutuhan pokok dan elektronik menjadi lebih murah mulai Oktober 2025. Kebijakan ini diyakini akan mendorong perekonomian untuk meredam dampak tarif Amerika Serikat (AS) yang tinggi.

Peneliti di Observer Research Foundation yang berbasis di New Delhi, Rasheed Kidwai mengatakan rencana pemotongan pajak ini memiliki konsekuensi karena GST merupakan pendapatan utama India. IDFC First Bank memperkirakan kebijakan tersebut akan meningkatkan PDB India sebesar 0,6 poin persentase selama 12 bulan, tetapi membebani pemerintah US$ 20 miliar per tahun.

“Pengurangan GST akan berdampak pada semua orang, tidak seperti pemotongan pajak penghasilan yang hanya dibayarkan oleh 3-4% populasi. Modi melakukan ini karena ia berada di bawah banyak tekanan akibat kebijakan AS,” kata Kidwai dikutip dari Reuters, Senin (18/8/2025).

Pada saat yang sama, Modi mendesak masyarakat India untuk lebih banyak membeli barang buatan dalam negeri. Ia menggemakan seruan untuk memboikot produk-produk AS setelah Donald Trump menaikkan tarif impor dari India menjadi 50% per 27 Agustus 2025.

Sebelumnya, India meluncurkan sistem pajak utama pada tahun 2017 yang menggabungkan pajak negara bagian ke dalam GST nasional yang baru untuk menyatukan ekonominya. Reformasi pajak terbesar itu menuai kritik karena desainnya yang rumit, yang mengenakan pajak atas produk dan jasa di bawah empat tingkatan yakni 5%, 12%, 18% dan 28%.

Tahun lalu, India menyatakan bahwa popcorn karamel akan dikenakan pajak sebesar 18%, tetapi kategori asin sebesar 5%. Hal ini memicu kritik tentang contoh mencolok dari kerumitan GST.

Di bawah sistem baru ini, India akan menghapus tingkatan 28% yang mencakup mobil dan elektronik. Kebijakan ini juga memindahkan hampir semua barang di bawah kategori 12% ke tingkatan 5% yang lebih rendah, yang akan menguntungkan banyak pembelian barang konsumsi dan makanan kemasan.

Data pemerintah menunjukkan bahwa tingkatan pajak 28% dan 12% secara bersama-sama menghasilkan 16% dari pendapatan GST tahunan India, yang sekitar US$ 250 miliar pada tahun fiskal lalu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *