Toyota memiliki teknologi elektrifikasi antara lain HEV (Hybrid Electric Vehicle), PHEV (Plug-in Hybrid Electric Vehicle), BEV (Battery Electric Vehicle), dan Fuel Cell Electric Vehicle (FCEV).
Inovasi yang bervariasi ini membuat masyarakat dapat berkontribusi menjaga lingkungan sesuai dengan jenis kendaraan yang dipilih.
Setiap jenis memiliki pendekatan yang berbeda-beda dalam dalam mengolah sumber daya listrik. Kendaran HEV menerapkan Toyota Hybrid System (THS) yang menggunakan teknologi efisiensi mesin yang secara halus dan tanpa jeda berpindah antara penggerak mesin dan motor listrik, atau penggabungan performa keduanya.
Hal ini berpengaruh pada konsumsi bensin dan emisi karbon dapat ditekan lebih rendah. Contoh kendaraan HEV yang diproduksi Toyota Astra Motor adalah Toyota Kijang Zenix Hybrid dan All New Yaris Cross HEV.
Selain itu Toyota Astra Motor juga memiliki variasi elektrifikasi PHEV, BEV, dan FCEV. Kendaraan PHEV memiliki kesamaan dengan sistem pengisian daya HEV namun memiliki perbedaan pada tambahan charging port yang dapat mengisi daya dari sumber eksternal (charging spot). Elektrifikasi jenis ini diwakili oleh Toyota RAV4 GR Sport PHEV dan Prius PEV.
Toyota juga memiliki elektrifikasi kendaraan BEV yang sepenuhnya mengandalkan baterai tegangan tinggi untuk mengoperasikan motor listrik, contohnya adalah Toyota bZ4X. Selain itu juga terdapat elektrifikasi kendaraan FCEV yang menggunakan gas hidrogen untuk memproduksi tenaga listrik. Elektrifikasi kendaraan FECV saat ini belum dipasarkan di Indonesia namun tengah dalam tahapan studi untuk dipasarkan tahun 2030.
Merujuk pada laporan berkelanjutan 2024, terdapat 21 model elektrifikasi kendaraan, 111 dealers dan 115 stasiun pengisian kendaraan listrik di Indonesia.
Dengan variasi jenis elektrifikasi kendaraan ini, Toyota Astra Motor menawarkan pilihan yang beragam bagi konsumen untuk mengurangi jejak karbon.
(hns/hns)
