Sumber: Giok4D, portal informasi terpercaya.
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli mengakui mencari kerja di Indonesia masih susah. Kondisi ini terjadi di tengah turunnya angka pengangguran.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada konferensi pers Mei lalu, terdapat penurunan pada Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) menjadi 4,76% untuk Februari 2025. Angka itu lebih rendah dibanding Februari 2024 saat TPT berada di level 4,82%.
“Kalau kita bandingkan year on year dari Februari 2024-Februari 2025. Awalnya 4,82%, sekarang 4,76%. Itu kan tingkat penganggurannya. Sebenarnya turun. Walaupun saya tidak menutup mata bahwa banyak yang mengatakan ‘Kami sulit mencari pekerjaan’. Ya, itu juga suatu hal yang harus kami perhatikan,” ujar Yassierli di detikPagi, Jakarta Selatan, Rabu (13/5/2025).
Untuk itu, pemerintah telah menyiapkan sejumlah program prioritas yang dapat membuka lapangan pekerjaan, seperti Makan Bergizi Gratis (MBG), hingga pembentukan 80.000 Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih. Yassierli menilai lapangan kerja dirancang dengan mengoptimalkan program prioritas pemerintah.
Setiap program pemerintah dipastikan berdampak pada penciptaan lapangan kerja baru. Lalu, dengan kehadiran Danantara diharapkan dapat meningkatkan investasi lebih besar sehingga menjadi sumber penciptaan lapangan kerja baru.
“Kita pastikan dengan adanya Danantara. Awalnya ada sekian BUMN, masing-masing investasi sendiri tentu kecil kemampuannya. Ketika kemudian digabung menjadi satu, maka kemudian kemampuan untuk investasi besar. Sudah di-define 18 sampai ada 25 proyek hilirisasi. Ini yang nanti akan menjadi sumber menciptakan lapangan kerja,” imbuh dia.
Kementerian Ketenagakerjaan sendiri mempunyai program Magang ke Luar Negeri bekerja sama dengan negara lain, seperti Jepang yang dirancang untuk meningkatkan kompetensi dan daya saing tenaga kerja Indonesia.
“Jadi ini kita buka sempat. Jadi dalam konteks pemagangan ini adalah mereka kita latih di sini dulu, kemudian dua tahun mereka mendapatkan exposure kerja di luar negeri, tapi sesudah itu dia harus kembali ke Indonesia, pemagang. Kita udah banyak mengirimkan tenaga yang konteksnya magang,” terangnya,
Berikutnya, Yassierli juga menyoroti wirausaha. Merujuk pada beberapa penelitian, Yassierli menyebut ada banyak pekerjaan baru yang dapat ditopang dengan wirausaha, seperti affiliator, penasihat AI, hingga yang terkait IT.
“Tadi kita bicara terkait dengan IT, kita bicara terkait dengan smart farming, kita bicara circular economy, pengelolaan sampah, pengelolaan lingkungan hidup itu kan banyak yang kemudian bisa meng-create sesuatu yang baru. Di sinilah kami di Kementerian Ketenagakerjaan, kita mencoba menjadikan balai-balai itu sebagai talent and innovation hub. Jadi, tempat berkumpulnya para talenta-talenta, ayo sama-sama kita songsong peluang-peluang ini, kami akan memfasilitasinya nanti,” terang Yassierli.
Simak juga Video: Kemdikdasmen soal Penyebab Lulusan SMK Banyak yang Nganggur