Kinerja Hijau Bank Mandiri Sambut Era Suku Bunga Rendah

Posted on

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) menjadi emiten perbankan kedua yang mencatatkan pertumbuhan tertinggi kedua setelah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) atau BRI. Sepanjang 2024, Bank Mandiri mencatatkan pertumbuhan laba secara moderat 1,13% secara tahunan (yoy) menjadi Rp 55,78 triliun.

Pertumbuhan solid ini menjadi salah satu modal Bank Mandiri menyambut era rendahnya suku bunga. Diketahui, Bank Indonesia memangkas suku bunga acuannya (BI-Rate) sebesar 25 bps menjadi 5,25% berdasarkan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) tanggal 15-16 Juli 2025 lalu. Lantas, bagaimana performa kinerja keuangan Bank Mandiri di semester I 2025?

Dikutip dari laporan keuangan Bank Mandiri, perseroan mencatat telah menyalurkan kredit sebesar Rp 1.309,68 triliun hingga Mei 2025. Angka tersebut tumbuh dibanding periode yang sama di tahun sebelumnya, yakni sebesar Rp 1.152,53 triliun. Adapun total aset yang dimiliki Bank Mandiri juga tumbuh, menjadi Rp 1.922,57 triliun per akhir Mei 2025 dari Rp 1.750,04 triliun di periode tahun sebelumnya.

Pendapatan bunga bersih Bank Mandiri juga tercatat tumbuh menjadi Rp 31,69 triliun hingga Mei 2025, dari Rp 30,41 triliun di periode yang sama tahun sebelumnya. Pertumbuhan pendapatan Bank Mandiri tercatat tumbuh stabil sebesar 12,30% yoy, yakni Rp 49,89 triliun hingga Mei 2025 dari Rp 44,43 triliun di periode yang sama tahun sebelumnya.

Sementara untuk Dana Pihak Ketiga (DPK), Bank Mandiri mencatatkan total sebesar Rp 1.406,80 triliun hingga Mei 2025. DPK ini sebagian besar disumbang dari giro sebesar Rp 580,62 triliun. Kemudian tabungan sebesar Rp 511,67 triliun dan deposito sebesar Rp 314,50 triliun. Secara akumulasi, DPK Bank Mandiri tumbuh 8,54% yoy dari periode yang sama di tahun 2025.

Dengan demikian, Bank Mandiri mencatatkan laba bersih tahun berjalan senilai Rp 19,65 triliun hingga Mei 2025. Sementara di bulan Mei 2025, anggota Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) ini membukukan laba sebesar Rp 4,46 triliun. Laba secara bulanan Bank Mandiri tercatat naik sebesar 25,61% dari bulan sebelumnya.

Senior Vice President Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI), Trioksa Siahaan, menjelaskan pemangkasan BI-Rate tidak hanya menandai era suku bunga rendah. Tetapi juga diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi melalui penyaluran kredit.

“Harapannya dengan pemangkasan BI-Rate dapat mendorong pertumbuhan ekonomi melalui penyaluran kredit yang lebih bergairah dengan bunga yang rendah,” terang Trioksa saat dihubungi detikcom, Minggu (20/7/2025).

Meski begitu, Trioksa menekankan, pertumbuhan kredit tidak hanya dipengaruhi rendahnya suku bunga BI. Tetapi juga daya beli masyarakat, likuidasi bank, dan faktor ekonomi makro lainnya.

“Sesuai dengan hal tersebut, maka menurut saya pemangkasan BI Rate dapat mendorong pertumbuhan kredit, namun tidak akan signifikan selama faktor lain masih belum membaik. Proyeksi saya, pertumbuhan kredit di tahun ini sekitar 7-9%,” imbuhnya.

Kinerja Berkelanjutan Bank Mandiri

Bank Mandiri tercatat berhasil menjaga tren baiknya dengan mempertahankan posisi teratas bank BUMN di World’s Best Bank 2025. Pengakuan ini bukan kali pertama, melainkan sejak tahun 2021 perseroan konsisten masuk dalam daftar World’s Best Banks versi Forbes, sebagai salah satu bank terbaik pada tingkat global.

Merujuk pada laporan Forbes yang dilansir pada laman resminya, penghargaan ini mengacu pada survei yang dilakukan bersama lembaga riset Statista kepada lebih 50.000 responden berdasarkan pada aspek kepuasan nasabah, kepercayaan, layanan digital, nasihat keuangan, serta penanganan masalah pelanggan.

Direktur Utama Bank Mandiri, Darmawan Junaidi, menilai pencapaian ini sejalan dengan langkah perseroan untuk tetap relevan di tengah dinamika kebutuhan nasabah. Salah satunya dengan menyediakan layanan keuangan yang mudah dijangkau, inklusif, dan sesuai kebutuhan berbagai segmen masyarakat di seluruh wilayah Indonesia.

“Kami meyakini, kunci keberlanjutan bank di momen ini adalah kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan cepat terhadap ekspektasi nasabah, baik secara individu, pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), maupun korporasi,” ujar Darmawan dalam keterangan resminya, Rabu (7/5/2025).

Tonton juga video “Kolaborasi CT Corp dan Bank Mandiri Perluas Ekosistem Bisnis Berkelanjutan” di sini:

hijau

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *