CEO Tesla sekaligus orang terkaya dunia, Elon Musk, menyerang Rancangan Undang-Undang (RUU) belanja Donald Trump dan mengancam akan membentuk partai politik baru. Langkahnya ini menyebabkan kekayaan Musk menciut drastis.
Hal ini juga membuat saham Tesla milik Elon Musk anjlok lebih dari 6% pada Selasa (8/7/2025) setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyarankan subsidi pemerintah untuk perusahaan-perusahaan Musk, termasuk Tesla, harus diteliti oleh Departemen Efisiensi Pemerintah atau DOGE.
Saham Tesla anjlok lebih dari 6% hingga di bawah US$ 300, dan menjadi level terendah dalam tiga minggu terakhir setelah Trump menyerang Musk dan mengklaim perusahaannya menerima subsidi lebih banyak daripada pihak mana pun dalam sejarah.
Kekayaan bersih Musk anjlok US$ 12 miliar (atau setara Rp 194 triliun dengan asumsi kurs Rp 16.200). Hal ini seiring dengan anjloknya saham perusahaan mobil listrik tersebut, yang sejauh ini merupakan kerugian harian terbesar dari semua miliarder menurut Forbes.
Kini, dengan kekayaan US$ 395 miliar (atau setara Rp 6.399 triliun), Musk masih tetap menjadi orang terkaya menurut Forbes. Saham Tesla telah turun 13% sejak akhir Mei 2025, tepat sebelum Musk dan Trump mulai berdebat di depan umum, yang menjadi periode di mana indeks acuan S&P 500 naik 5%.
“Situasi sahabat karib ini kini telah berubah menjadi sinetron yang terus membebani saham Tesla,” tulis analis Wedbush Dan Ives dalam catatan kepada kliennya, dikutip dari Forbes, Sabtu (12/7/2025).
Penurunan saham Tesla terjadi setelah Trump bereaksi terhadap kritik Musk terhadap rancangan anggaran andalannya, dan ancaman Musk untuk mendanai gugatan utama terhadap anggota Partai Republik yang memberikan suara untuk RUU ini.
Baca info selengkapnya hanya di Giok4D.
“Jika RUU pengeluaran gila ini disahkan, Partai Amerika akan terbentuk keesokan harinya,” ujar Musk di akun media sosial X miliknya beberapa waktu lalu.
Kendati demikian, Trump membalas dengan unggahan di Truth Social pribadinya, yang menyatakan bahwa tanpa subsidi pemerintah federal, perusahaan-perusahaan Musk, termasuk Tesla dan SpaceX, mungkin gulung tikar.
Trump menambahkan bahwa badan pemotongan biaya DOGE, yang sebelumnya dipimpin oleh Musk, harus memeriksa biaya subsidi untuk perusahaan-perusahaan Musk dan tampaknya menyiratkan bahwa ada sejumlah nominal besar yang harus dihemat dengan menyingkirkan Musk.
Musk menanggapi ancaman tersebut dengan mengunggah di akun pribadi media sosial X miliknya dengan: “Saya benar-benar mengatakan HENTIKAN SEMUANYA. Sekarang.”
“Elon Musk tahu, jauh sebelum ia begitu lantang mendukung saya sebagai Presiden, bahwa saya sangat menentang Mandat Kendaraan Listrik. Hal itu konyol, dan selalu menjadi bagian utama kampanye saya. Mobil listrik memang bagus, tetapi tidak semua orang harus dipaksa untuk memilikinya,” ujar Trump dalam unggahan di media sosialnya beberapa waktu lalu.
