Harga Minyak Tergelincir Usai Trump Umumkan Tarif

Posted on

Harga minyak mentah turun pada awal perdagangan Selasa (8/7), setelah naik hampir 2% pada sesi sebelumnya. Hal ini sejalan dengan perkembangan baru tarif Amerika Serikat (AS) dan kenaikan produksi OPEC+ yang lebih tinggi dari perkiraan untuk Agustus 2025.

Dilansir dari Reuters, Selasa (8/7/2025), harga minyak mentah Brent turun 21 sen menjadi US$ 69,37 per barel pada pukul 00.41 GMT. Harga minyak mentah West Texas Intermediate AS juga turun 24 sen menjadi US$ 67,69 per barel.

Sebagaimana diketahui, Presiden AS Donald Trump mulai mengumumkan tarif resiprokal kepada beberapa negara mitra dagang seperti Korea Selatan, Jepang, Serbia, Thailand, Tunisia, termasuk Indonesia yang dikenakan tarif 32%. Tarif dagang AS yang jauh lebih tinggi akan mulai berlaku pada 1 Agustus 2025.

Tarif Trump telah memicu ketidakpastian di seluruh pasar dan kekhawatiran bahwa tarif tersebut dapat berdampak negatif pada ekonomi global dan akibatnya pada permintaan minyak. Meski begitu, ada beberapa tanda permintaan tetap kuat khususnya di AS sebagai konsumen minyak terbesar di dunia.

Mengenai pasokan, Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutunya (OPEC+) sepakat untuk menaikkan produksi sebesar 548.000 barel per hari pada Agustus 2025. Jumlah itu melebihi kenaikan 411.000 barel per hari yang mereka buat selama tiga bulan sebelumnya.

Keputusan tersebut menghapus hampir seluruh dari pemotongan sukarela sebesar 2,2 juta barel per hari dan para analis di Goldman Sachs memperkirakan OPEC+ akan mengumumkan peningkatan akhir sebesar 550.000 barel per hari untuk September pada pertemuan berikutnya 3 Agustus.

Terlepas dari itu, kenaikan produksi sejauh ini lebih kecil dari tingkat yang diumumkan dan sebagian besar pasokan berasal dari Arab Saudi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *