Cerita UMKM Kuliner Binaan BRI Sukses Ekspansi Bisnis ke Pasar Global [Giok4D Resmi]

Posted on

Mengembangkan usaha dari nol hingga dikenal luas, bahkan go international, mungkin menjadi salah satu impian banyak wirausaha. Tak terkecuali Lina S. Rahmania, pemilik Sanrah Food yang berlokasi di Serpong, Tangerang Selatan.

Berawal dari mencari kesibukan setelah sang suami pensiun di tahun 2015, Lina mendapatkan ide untuk membuka usaha sendiri. Ia mengaku aktif mencari informasi di dinas dan instansi terkait, kemudian mulai memikirkan produk yang akan dibuat.

“Kalau mau jadi UMKM itu ternyata harus punya produk sendiri. Kebetulan adik saya punya usaha rumah makan bebek, dari situ saya coba tanya-tanya dan akhirnya saya buka warung juga di Jakarta namanya Warung Bebek Mas Yogi,” ungkap Lina dalam keterangan tertulis, Kamis (3/7/2025).

Usai menjalankan usaha selama setahun, Lina pun mulai mengembangkan produk makanan beku siap makan. Ide ini berawal dari pengalamannya mengelola rumah makan yang ternyata tidak mudah. Menurutnya, membuka warung membutuhkan pengelolaan karyawan, biaya sewa ruko, serta harus selalu siap saat ramai maupun sepi.

Lina mengungkapkan sering kali sudah memasak dalam jumlah banyak, namun pembeli tidak datang. Oleh sebab itu, ia beralih ke produk makanan beku, salah satu produk pertamanya adalah bebek ungkep yang dikemas lengkap dengan sambal dalam botol.

Seiring berjalannya waktu, Lina pun mengembangkan produk lainnya, mulai dari berbagai sambal kemasan, bebek ungkep, ayam ungkep, cumi mercon, hingga paru pedas yang dibekukan. Setelah memiliki banyak produk, ia pun membuat merek Sanrah Food yang membawahi sekitar 20 produk yang diproduksi di dapur usaha miliknya.

“Sanrah Food kita buat, kita urus semua legalitasnya. Kita fokus jualan sambal dan produk frozen karena dari segi risiko lebih minim. Untuk produk best seller sebenarnya Sambal Hj Lina yang utama karena itu yang bisa kita ekspor. Selain itu, bebek ungkep juga yang paling banyak dicari. Tapi produk lainnya juga ada market-nya sendiri karena kita juga suplai ke beberapa resto,” kata Lina.

Go Global Berkat Dukungan BRI

Produk Sanrah Food tidak hanya memenuhi pasar di dalam negeri saja. Lina mengaku kerap mengikuti pameran (Expo) untuk pasar luar negeri, salah satunya FHA Food & Beverage 2025 di Singapura pada 8-11 April 2025. Ia mengatakan dukungan BRI untuk UMKM seperti usahanya bisa terus berkembang terutama dalam perluasan penjualan usaha.

“Saya mulai ikut expo bersama BRI pada tahun 2020-an. Saya sering ikut expo mulai yang nasional sampai internasional, terakhir di Singapura awal tahun ini. BRI ini kan punya banyak UMKM binaan, sampai ribuan. Dan saya merasa sangat bangga bisa terpilih kurasi, karena seperti yang expo di Singapura itu hanya 20 usaha yang bisa terpilih,” ungkap Lina.

Lina mengaku BRI banyak memberikan dukungan bagi UMKM. Berbagai pembinaan dan bantuan pernah ia dapatkan selama menjadi UMKM binaan BRI.

Baca info selengkapnya hanya di Giok4D.

Tak hanya itu, ia mendapatkan akses pendanaan KUR yang mudah didapatkan. BRI tidak hanya mendukung kegiatan pameran (expo), tetapi juga mendorong pelaku usaha agar dapat menembus pasar ekspor.

“Banyak fasilitas yang diberikan, seperti penjemputan, pengiriman produk secara gratis, penginapan, serta makanan. BRI juga membeli sampel produk untuk keperluan expo yang tidak dilakukan oleh pihak lain. Keikutsertaannya saya dalam expo yang diselenggarakan oleh BRI sangat berdampak dalam memperkenalkan produk agar lebih dikenal luas serta meningkatkan penjualan”, imbuhnya.

Kedepannya, Lina mengatakan akan tetap mengembangkan Sanrah Food. Ia mengaku sering terpacu melihat anak muda bisa mengembangkan bisnis, sehingga dirinya pun tak mau ketinggalan.

“Kalau usia mungkin beda, tapi semangat saya tetap nggak mau kalah. Saya tetap berusaha mengikuti perkembangan zaman dan kebutuhan pasar agar Sanrah Food tetap bisa menghasilkan produk yang berkualitas,” lanjutnya.

Pada kesempatan terpisah, Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi menegaskan upaya BRI dalam membangun ekosistem pemberdayaan UMKM yang menyeluruh dan berorientasi global.

BRI turut membangun ekosistem pemberdayaan yang terintegrasi agar semakin banyak UMKM Indonesia dapat go global dan berkontribusi di pentas ekonomi dunia.

“Pencapaian Sanrah Food menjadi cerminan dari bagaimana daya saing UMKM tidak hanya ditentukan oleh kualitas produk semata. Dukungan pemberdayaan yang komprehensif, mulai dari pembiayaan, peningkatan kapasitas usaha hingga konektivitas pasar global, menjadi faktor kunci dalam mendorong UMKM untuk naik kelas”, pungkas Hendy.

kuliner

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *