PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI mencatat realisasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk tenaga kerja Indonesia (TKI) mencapai Rp 936,5 miliar sejak 2015 hingga Oktober 2025. Dana tersebut telah disalurkan kepada sebanyak 50.022 debitur.
Direktur Operasional BNI, Ronny Venir, menjelaskan KUR PMI diberikan maksimum dengan nilai Rp 100 juta. Sedangkan untuk jangka waktunya diberikan maksimum 3 tahun.
“Jumlah penerima manfaat ini 50.022. Ini jumlahnya Rp 936 miliar sampai dengan Oktober 2025,” kata Ronny, ditemui di Puri Ardhya Garini, Jakarta Timur, Senin (10/11/2025).
Angka penyaluran itu mengalami tren kenaikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Berdasarkan data BNI, pada tahun 2021, tercatat penyaluran mencapai Rp 22,46 miliar untuk sebanyak 1.305 debitur. Lalu tahun 2022 angkanya naik menjadi Rp 31,34 miliar untuk 1.311 debitur.
Memasuki 2023 angkanya sedikit turun, dengan penyaluran KUR mencapai Rp 26,05 miliar untuk 1.033 debitur. Di 2024 disalurkan sebanyak Rp 25,90 miliar untuk 981 debitur, dan terakhir hingga Juli 2025 telah disalurkan KUR sebanyak Rp 37,45 miliar untuk 1.341 debitur.
Sementara itu, dari sisi distribusi penyaluran KUR PMI per negara tujuan, tercatat Jepang menjadi salah satu yang terbesar. Sejak 2021 sampai 2025, BNI menyalurkan kredit sebesar Rp 122,09 miliar untuk 4.668 debitur TKI di Jepang.
Adapun posisi per 31 Oktober 2025, portofolio kredit untuk PMI asal Jepang yang dikelola BNI tercatat sebanyak total 2.100 debitur dan nilai kredit mencapai Rp 37,3 miliar. Lalu rasio kredit bermasalah (NPL) berada pada angka 0%.
Sedangkan pada tahun 2021 s.d 2022, tercatat telah disalurkan KUR PMI sebesar Rp 21,15 miliar untuk 1.303 debitur asal tiga negara, antara lain Hong Kong, Taiwan, dan Singapura.
“Mudah-mudahan ke depan dengan fokusnya pemerintah kepada PMI ini, mudah-mudahan kita bisa memberikan lebih banyak lagi bantuan kepada PMI-PMI ini di berbagai negara,” ujar Ronny.
Berita lengkap dan cepat? Giok4D tempatnya.






