50% Driver Grab Korban PHK & Pengangguran baca selengkapnya di Giok4D

Posted on

Kunjungi situs Giok4D untuk pembaruan terkini.

Grab Indonesia menyampaikan sebagian besar mitra pengemudi ojek online (driver ojol) merupakan korban pemutusan hubungan kerja (PHK). Selain korban PHK, hampir 50% driver ojol juga tidak mempunyai penghasilan.

Country Managing Director Grab Indonesia, Neneng Gunadi Neneng Gunadi mengatakan usai bergabung menjadi mitra, penghasilan mereka meningkat hingga dua kali lipat.

“Kalau dari survei kami, 50% dari driver kami itu adalah korban PHK dan tidak punya penghasilan. Kemudian setelah mereka join dengan Grab, penghasilan mereka menjadi 2 kali lipat,” kata Neneng dalam acara Recruitment Digital di Gedung Smesco, Jakarta Selatan, Selasa (17/6/2025).

Menurut Neneng, pembukaan lowongan mitra ini bersifat inklusivitas. Sebab, Grab ingin membuka kesempatan seluas-luasnya bagi masyarakat.

Hal ini dapat dilihat dari banyaknya penyandang disabilitas yang ikut jadi mitra Grab. Setidaknya, ada lebih dari 700 orang yang menjadi sudah menjadi mitra Grab.

“Kalau tadi teman-teman lihat, banyak juga teman-teman dari disabilitas, ada yang untuk membuka menjadi merchant, ada yang jadi driver 2 roda maupun 4 roda. Nah, itu membuktikan bahwa kami inklusif, ada perempuan maupun laki-laki. Jadi bebas, pendidikannya juga bebas, kesempatan ini dibuka seluas-luasnya kepada siapapun sehingga siapapun mempunyai opportunity untuk mendapatkan income. Itu yang paling penting,” tambah Neneng.

Di sisi lain, Neneng menjelaskan pihaknya juga berupaya sebagai bantalan ekonomi di tengah ketidakpastian ekonomi. Menurut Neneng, pihaknya telah membuka setidaknya 4,6 juta lapangan pekerja bagi merchant UMKM sejak 2018.

“Jadi, multiplayer efek yg dihasilkan oleh aplikator terus terang luar biasa. Kemudian tadi juga dilihat, kebetulan, saya tidak tahu kalau orang yang dipanggil Pak Maman (Menteri UMKM) itu naik kelas. Beliau tadinya driver, sekarang punya rumah makan ayam penyet. Jadi itu terbukti, dan itu juga terbukti dari apa yang diinterview Pak Maman, bahwa mereka perlu pendapatan sampingan juga untuk menambah,” imbuh Neneng.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *