Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memaparkan 5 perintah khusus dari Presiden Prabowo Subianto soal rancangan APBN tahun depan. Beberapa di antaranya, Sri Mulyani diminta untuk meningkatkan penerimaan negara dan juga menjaga kepercayaan pasar tetap baik.
Pertama, dia memaparkan Prabowo meminta agar reformasi kebijakan di sisi penerimaan negara terus dikebut untuk meningkatkan penerimaan yang memadai dan meningkat untuk program-program prioritas pemerintah.
“Arahan Bapak Presiden sudah sangat lengkap. Mulai dari reform di sisi penerimaan negara diminta tetap dilakukan sehingga kita bisa mendapatkan penerimaan negara yang memadai,” ujar Sri Mulyani di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (22/7/2025).
Kedua, belanja juga diminta Prabowo agar difokuskan kepada program-program penting. Khususnya untuk program prioritas, macam Makanan Bergizi Gratis, Sekolah Rakyat, Koperasi Merah Putih, Pemeriksaan Kesehatan Gratis, hingga Perbaikan Sekolah. Belanja juga akan difokuskan untuk Instruksi Presiden baru yang akan dikeluarkan Prabowo soal perbaikan jalan, infrastruktur dasar, dan juga ketahanan pangan.
Ketiga, Sri Mulyani mengatakan Prabowo juga meminta agar defisit anggaran dijaga pada level yang baik, dari hasil pembicaraan dengan DPR defisit dijaga di sekitar 2,48-2,53%.
Khusus mengenai defisit anggaran, Sri Mulyani bilang Prabowo meminta agar defisit bisa dipantau ketat sehingga kepercayaan pasar bisa terjaga.
“Dalam hal ini seperti yang sudah disampaikan di DPR, range-nya saya laporkan kepada Bapak Presiden. Dan beliau mengatakan apabila bisa dibuat sehingga market confidence bagus. Ekonomi kita tetap jalan,” kata Sri Mulyani.
Keempat, Sri Mulyani juga mengatakan dukungan APBN untuk pertumbuhan ekonomi juga diminta untuk tetap dilakukan. Dia menjamin upaya counter cyclical tetap berjalan lewat belanja negara di tahun 2026.
Kelima, Prabowo meminta agar berbagai langkah-langkah deregulasi segera berjalan, sehingga perekonomian bisa tumbuh dan tidak selalu tergantung kepada APBN.
“Jadi dalam hal ini berbagai perbaikan dari regulasi-regulasi agar mempermudah dunia usaha Investasi, perdagangan dan terutama juga mendorong Danantara, serta menjaga tata kelola yang baik,” sebut Sri Mulyani.