CEO Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) Rosan Roeslani mengungkapkan Danantara menjalin kerja sama dengan sejumlah perwakilan lembaga investasi dari 5 negara.
Pertama, dengan Japan Bank for International Cooperation (JBIC). Kemitraan ini mencakup pendanaan jangka panjang untuk proyek bersifat keberlanjutan dan kesinambungan, terutama di sektor energi hijau.
“Minggu lalu juga baru kembali dari Jepang, kita menandatangani kerja sama dengan JEPIC, itulah Japan Banking for International Cooperation yang akan juga memberikan pendanaan jangka panjang untuk proyek-proyek terutama renewable energy dan juga proyek-proyek yang bersifatnya sustainability atau keberlanjutan atau kesinambungan terutama di energi hijau,” kata Rosan usai Raker dan RDP dengan Komisi XI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (23/7/2025).
Kedua, Danantara juga akan membangun kerja sama dengan Sovereign Wealth Fund (SWF) milik Arab Saudi, yakni Public Investment Fund (PIF).
“Ada pembicaraan dengan PIF, itu adalah sovereign wealth fund-nya dari Arab Saudi, insya Allah sebentar lagi kita juga ada kerja sama,” katanya.
Ketiga, Danantara telah menjalin kerja sama dengan Qatar sebesar US$ 4 miliar. Keempat, dengan China Investment Corporation (CIC) sebesar US$ 2 miliar. Kelima, dengan Russian Direct Investment Fund (RDIF).
Rosan menambahkan kerja sama ini menjadi bukti respons positif dari para investor asing terhadap Danantara. Menurutnya, kepercayaan ini menjadi momentum agar Danantara dapat selalu menjalankan tata kelola yang baik.
“Jadi, kami melihat kepercayaan dari dunia luar, dari negara-negara lain, financial market-nya, perbankannya, investor dari luar juga sangat positif responnya terhadap darantara, dan ini yang ternyata menjadi momentum yang baik yang kami ingin jaga terus agar Danantara ini bisa selalu menjalankan tata kelolanya berdasarkan kami bilangnya overclass operation dan investment,” terang Rosan