Dua bandara yang dikelola PT Angkasa Pura Indonesia (InJourney Airports) masuk daftar 5 besar terbaik di Asia Pasifik dalam 18th Annual Readers’ Choice Awards 2025 yang digelar DestinAsian. Adapun dua bandara tersebut yakni Bandara I Gusti Ngurah Rai dan Bandara Soekarno-Hatta.
Direktur Utama InJourney Airports Mohammad R. Pahlevi mengatakan transformasi dari Injourney Airports akan terus dilakukan di seluruh bandara. Hal itu bertujuan agar penumpang pesawat atau pengguna jasa bandara dapat merasakan customer experience di bandara dengan layanan maksimal.
Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.
“Adapun dalam Readers’ Choice Awards 2025 ini di dalam kategori Best Airports, DestinAsian menetapkan Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali di peringkat 4 dan Bandara Soekarno-Hatta Tangerang di posisi 5, berdasarkan poling global secara online yang dilakukan dalam 3 bulan dan ditutup pada Oktober 2024,” kata Pahlevi dalam keterangan tertulis, Senin (7/7/2025).
Dia mengatakan peningkatan pelayanan melalui program transformasi serta kolaborasi di antara pemangku kepentingan menjadi faktor utama kedua bandara menjadi terbaik di Asia Pasifik.
“Terima kasih atas apresiasi yang diberikan sehingga Bandara I Gusti Ngurah Rai dan Soekarno-Hatta masuk dalam daftar bandara terbaik di Asia Pasifik. Pencapaian ini berkat transformasi dan kolaborasi stakeholders dalam memberikan pelayanan kepada penumpang pesawat,” tuturnya.
“Kedua bandara tersebut menjadi pilot project dari program transformasi yang kami jalankan untuk menjadi percontohan bagi 35 bandara lainnya yang dikelola InJourney Airports,” sambung Mohammad R. Pahlevi.
Bandara I Gusti Ngurah Rai
Dia menjelaskan salah satu program transformasi InJourney Airports di kedua bandara itu adalah menghadirkan infrastruktur bandara berkelas dunia. Sejalan dengan ini, pihaknya juga melakukan peningkatan infrastuktur terminal penumpang dan area luar terminal Bandara I Gusti Ngurah Rai.
Dia menjelaskan untuk terminal penumpang dilakukan perluasan dan penataan ulang area terminal, salah satunya dengan memperluas area pemeriksaan penumpang dan menambah 10 unit baggage drop di area keberangkatan. Beautifikasi juga dilakukan di area terminal dengan menambahkan nuansa hijau dan corak arsitek lokal Bali.
Sementara itu, untuk area luar terminal dilakukan perluasan dan penambahan akses jalur kendaraan bermotor, dilakukan perluasan akses keluar-masuk bandara, pembuatan shelter area penjemputan penumpang, penataan lansekap dan pembuatan taman air, serta pembangunan jembatan penyeberangan orang (JPO) yang estetis.
“Optimalisasi ini selain memperindah terminal juga menambah kapasitas bandara sehingga dapat menampung 32 juta penumpang/tahun dari semula 24 juta penumpang per tahun,” ungkap Mohammad R. Pahlevi.
Bandara Soekarno-Hatta
Di Bandara Soekarno-Hatta, peningkatan infrastruktur dilakukan melalui beautifikasi yang mengusung konsep nuansa kebudayaan yang dipadukan dengan teknologi.
“Berkat transformasi yang dijalankan ini, Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta pada tahun ini berhasil meraih status Bintang 4 dari Skytrax,” tuturnya.
Adapun transformasi di Terminal 3 mengusung suasana tropis yang menjadi salah satu identitas Indonesia. Hal itu untuk memberikan suasana segar di bandara kepada penumpang pesawat.
“Beautifikasi yang sudah terlihat antara lain di area interior meliputi hadirnya nuansa alam di area check-in keberangkatan, tenant facade, pintu masuk boarding lounge, baggage claim area kedatangan, instalasi Giant LED, dan vertical garden di area kedatangan,” ungkapnya.
Sementara itu, beautifikasi di area eksterior terminal meliputi pembenahan taman (arrival outdoor garden), penataan lansekap (redesigning outdoor landscape), dan penataan jalur kendaraan (redesigning median access road).
Program transformasi akan terus berjalan untuk peningkatan standar pelayanan secara berkala di 37 bandara yang dikelola InJourney Airports.
“Transformasi terus dilanjutkan di Bandara I Gusti Ngurah Rai dan Bandara Soekarno-Hatta, serta seluruh bandara yang dikelola InJourney Airports untuk menjalankan komitmen sebagai pengelola bandara kelas dunia,” tutup Mohammad R. Pahlevi.