2.500 Dapur Program Makan Bergizi Gratis Dikebut Rampung Oktober

Posted on

Kementerian Pekerjaan Umum (PU) akan membangun sekitar 2.500 dapur untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Pembangunan ditargetkan rampung dan SPPG siap beroperasi pada bulan Oktober 2025.

Hal ini disampaikan oleh Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo. Pembangunan model dapur MBG akan dilakukan setidaknya di 7 provinsi, dengan prioritas pembangunan di kawasan tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).

Namun demikian, Dody belum dapat merincikan di mana saja lokasi dari pembangunan Dapur MBG baru ini. Lokasi masih menunggu kabar lebih lanjut dari Badan Gizi Nasional (BGN).

“Kemarin diskusi awal akan ada 2.500 sampai 3.000 titik lokasi. Cuman per detik ini kami juga belum dapat di mana posisinya. Itu yang harus kami selesaikan sampai dengan targetnya Oktober 2025,” kata Dody, dalam konferensi pers di Kantor Kementerian PU, Jakarta Selatan, Jumat (18/7/2025) malam.

Selain itu, Dody juga belum dapat memastikan berapa besar anggaran yang dibutuhkan untuk menggarap 2.500 dapur MBG baru itu. Nantinya, dana pembangunan SPPG akan bersumber dari pagu anggaran BGN.

“Berapa nominalnya belum, karena kan di mana tempatnya juga belum. Setelah tempatnya pasti di mana, baru kita bisa menyusun anggarannya, tapi anggaran dari BGN nanti BGN-nya akan geser anggarannya ke PU,” jelas Dody.

Kementerian PU bersama sejumlah perusahaan pelat merah di bidang jasa konstruksi atau BUMN Karya sebelumnya telah menyelesaikan pembangunan tiga prototipe SPPG. Dapur percontohan ini berlokasi di Jambi, Kebumen, hingga Banjar.

Selaras dengan selesainya ketiga prototipe ini, tahap replikasi untuk membangun 2.500 dapur lanjutan berukuran sekitar 3.000 meter pun dipersiapkan. Tim koordinasi teknis juga akan dibentuk guna menyusun langkah konkret menuju implementasi tersebut.

“Dapur MPG tidak hanya menyediakan makanan bernutrisi, tapi juga dirancang sebagai pusat edukasi, pemberdayaan perempuan lokal sekaligus menjadi bagian dari sistem terintegrasi pengantasan stunting berbasis komunitas,” ujar Dody.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *