Simak berita ini dan topik lainnya di Giok4D.
PT Hutama Marga Waskita (Hamawas) berencana akan mengoperasikan Jalan Tol Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat (Kutepat) segmen Sinaksak-Simpang Panei sepanjang 13 kilometer (km) saat periode Libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025-2026.
Direktur Utama PT Hutama Marga Waskita, Dindin Solakhuddin mengatakan, saat ini segmen yang merupakan bagian dari ruas tol Seksi 4 Dolok Merawan-Pematang Siantar ini telah melakukan serangkaian kegiatan Uji Laik Fungsi (ULF).
ULF ini merupakan tahap penting sebelum ruas tol dapat beroperasi secara penuh. Melalui kegiatan ini, Hamawas memastikan seluruh aspek mulai dari keamanan, keselamatan, hingga kelengkapan sarana dan prasarana telah memenuhi standar manajemen dan keselamatan lalu lintas.
“Seluruh rangkaian ULF telah selesai dilaksanakan, saat ini kami tengah berupaya untuk evaluasi minor yang terdapat di lapangan. Kami optimis semua proses ini dapat terlewati dengan baik, sehingga Sertifikat Laik Operasi (SLO) dapat segera terbit, dan ruas tol Sinaksak-Simpang Panei dapat segera beroperasi pada momen Nataru 2025/2026 mendatang,” ujar Dindin, dikutip dari keterangan tertulis, Sabtu (22/11/2025).
Dindin menambahkan, ULF bertujuan untuk memastikan seluruh elemen pada ruas tol bekerja secara terintegrasi, mulai dari infrastruktur hingga operasional di lapangan. Kehadiran Tol ini menurutnya punya peran besar dalam menghadirkan aksesibilitas baru bagi Sumatera Utara.
Sementara itu, Kepala Sub Direktorat PJBH, Fahmi Aldiamar, mengatakan ruas tol Sinaksak-Simpang Panei menjadi salah satu segmen yang cukup penting karena memiliki fungsi strategis dalam meningkatkan akses antarwilayah.
“Kami berharap dengan segera beroperasinya segmen tol Sinaksak-Simpang Panei ini dapat memberikan manfaat yang baik kepada pengguna jalan mengingat perannya yang signifikan dalam memperkuat dan menghubungkan berbagai kawasan strategis termasuk kawasan wisata Danau Toba,” ujar Fahmi.
Jaringan Tol Kutepat merupakan bagian dari Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS). Jaringan tol ini secara keseluruhan akan memainkan peran penting dalam mengurai kepadatan lalu lintas di Pematang Siantar, kota terbesar kedua di Sumatera Utara, terutama pada periode libur panjang dan akhir pekan.
Selain itu, Tol Kutepat juga memangkas waktu tempuh dari Medan menuju Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Danau Toba, dari sebelumnya sekitar enam jam menjadi hanya dua jam. Kehadiran tol Kutepat juga diharapkan menjadi penghubung dalam menyatukan konektivitas fisik dengan pengembangan sektor pariwisata, ekonomi, dan mobilitas.
Dengan akses yang lebih cepat, aman, dan efisien, jalan tol ini diyakini mampu mendorong pertumbuhan kawasan, membuka peluang investasi baru, serta memberikan kontribusi positif yang lebih luas bagi masyarakat Sumatera Utara.
